Suara.com - Pengamat menilai safari politik yang gencar dijalankan Anies Baswedan dalam beberapa pekan terakhir cukup efektif dan ampuh untuk membuat namanya semakin dikenal oleh masyarakat di berbagai penjuru daerah.
Menurut Hendri Satrio, proses perkenalan diri Anies melalui perjalanan politiknya terbukti efektif di beberapa daerah karena antusiasme warga yang cukup besar.
“Kalau dibilang efektif atau tidak, bisa dibilang ada gunanya dia keliling-keliling, paling tidak untuk memperkenalkan diri. Karena Mas Anies, kan, selama ini dikenal di Jakarta, belum tentu dikenal di berbagai daerah," ujar Hendri, dilansir dari Warta Ekonomi pada Rabu (14/12).
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa proses yang akan dijalani kandidat calon presiden masih panjang. Oleh karena itu, lawan-lawan politik Anies dianggap belum perlu mengkhawatirkan strategi safari Anies.
"Ini prosesnya masih jauh. Jadi, ini masih dalam tahap perkenalan aja, nih, Mas Anies. Apalagi belum lengkap tiketnya. Jadi, masih jauh sekali, jadi tidak perlu khawatir lah," kata Hendri lagi.
Sementara itu, terkait tuduhan curi start yang dialamatkan kepada Anies, pengamat politik itu setuju dengan pernyataan Bawaslu bahwa safari politik Anies belum melanggar aturan KPU.
"Sehingga tidak bisa disebut safari politik Mas Anies, bukan pelanggaran. Itu kan sudah dijawab Bawaslu sendiri," tegasnya.
Sebelumnya, Anies memang menerima kritik tentang safari politiknya ke berbagai daerah di Indonesia. Salah satu pihak yang melayangkan protes adalah Gerakan Tolak Pemilu Curang yang menganggap Anies juga “curi start” karena menggelar kampanye sebelum waktu yang ditentukan.
“Kampanye saja belum, kok, sudah mulai manuver curi start duluan. Kami minta Bawaslu bergerak mencari formula agar masalah curi start kampanye ini tidak terulang lagi. Hal ini penting, sebab akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi," kata koordinator aksi, Fajar Utama, pekan lalu.
Berita Terkait
-
Partai Golkar Sudah Dukung Anies Baswedan Dengan Billboard Warna Kuning yang Viral, Faktanya Ini
-
Safari Anies Baswedan Bak Lautan Manusia, Refly Harun: Karena Persepsi Atas Jokowi Buruk
-
Pendukung Sebut Ada Upaya 'Benturkan' Anies dan Surya Paloh
-
Sindiran Menohok Rocky Gerung Kepada Istana Soal Pemilu 2024 : Sediakan Saja Penantang Anies Bukan Penjegal
-
Ketua MUI DKI Jadi Relawan Anies, PKS Pertanyakan Etika Munahar Muchtar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka