Suara.com - Bupati Meranti Muhammad Adil menolak minta maaf atas ucapannya terhadap Kementerian Keuangan yang ia sebut diisi setan dan iblis. Ia tak terima dengan sistem Dana Bagi Hasi (DBH) minyak di wilayahnya.
Pernyataan Muhammad Adil di depan anggota Kemenkeu yang diabadikan dalam video itu membuat Stafsus Menkeu Yustinus menuntut permohonan maaf. Adil bahkan terkena teguran dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Kendati menimbulkan kontroversi dan protes dari pemerintahan, Adil menolak untuk minta maaf.
"Enggak perlu lah minta maaf. Itu kan pertanyaan saya kenapa perlu saya minta maaf. Itukan pertanyaan bukan pernyataan," kata Adil dikutip Wartekonomi --jaringan Suara.com, Selasa (12/12/2022).
"Enggak ada saya nyebut-nyebutkan itu, pertanyaan saya itu kan apakah Kemenkeu itu isinya iblis atau setan?" Adil mengklarifikasi isu yang beredar.
Amukan Bupati Meranti tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Lucky Alfirman, pada saat melakukan rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru pada hari Kamis (9/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Adil menanyakan terkait dengan dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (Migas) di Kepulauan Meranti kepada Kemendagri dan Kemenkeu.
Adil menyebut bahwa pada tahun 2022, Kepulauan Meranti menerima DBH sebesar Rp 114 miliar dengan hitungan harga minyak US$60 per barel.
Padahal menurutnya, dengan merujuk pada pidato yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, pembahasan APBD Meranti pada tahun 2023 menggunakan asumsi harga minyak dunia yang dikabarkan naik menjadi US$100 per barel.
Sebelumnya, dalam sebuah potongan video yang beredar, Bupati Meranti, Muhammad Adil, mengaku muak melihat perwakilan Kementerian Keuangan yang hadir di rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia.
“Izin, Pak. Saya enek lihat Bapak di sini,” kata Bupati Meranti Muhammad Adil seperti dikutip dari video, Senin (12/12/2022).
Awalnya, Muhammad Adil blak-blakkan menyampaikan pendapatnya di depan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Luky Alfirman. Kemudian, dirinya mempertanyakan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti dengan Kemendagri dan Kemenkeu.
Dirinya mengeklaim, Kepulauan Meranti memproduksi 8 ribu barel minyak per hari, tetapi tidak mendapat laporan rincian penerimaan daerah.
Setelah itu, Muhammad Adil juga menyebut Kemenkeu diisi iblis dan setan.
“Ini orang Keuangan isinya iblis atau setan, jangan diambil lagi minyak di Meranti,” katanya. “Enggak apa-apa, kami juga masih bisa makan, daripada uang kami dihisap oleh pusat,” imbuh Adil.
Berita Terkait
-
Fakta Miris Meranti Diungkap Rocky Gerung: Wajar Bupati Marah, Surplus Dibawa ke Pusat, Warganya Tetap Miskin
-
Sebut Kemenkeu Isinya Setan hingga Ancam Gabung Malaysia, Bupati Meranti Disemprot Mendagri Tito
-
Elit Megawati Semprot Bupati Meranti yang Mengancam Pemerintah: Jangan Sok, Mentang-mentang....
-
Buat yang Suka Pakai Plastik dan Minuman Manis, Tahun Depan Ada Cukainya
-
Ruhut Sitompul Kritik Jangan Tiru Sikap Bupati Meranti, Netizen Malah Dukung M Adil
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat