Suara.com - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata ramai menjadi perbincangan setelah ia mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa kejadian operasi tangkap tangan (OTT) bukan sesuatu yang luar biasa.
Alexander Marwata justru menilai bahwa orang yang terkena OTT hanya sedang apes saja.
Menurutnya, banyak pihak yang melakukan korupsi hanya mereka yang tidak tertangkap tangan karena lebih rapih dalam menyembunyikan kejahatan serta kekayaannya.
Tidak hanya itu, Alex juga turut memberikan komentar terkait dengan upaya pemberantasan korupsi yang dinilai belum memiliki dampak yang begitu signifikan di Tanah Air.
Hal tersebut dikarenakan jika dilihat dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
Alex juga membandingkan dengan para pejabat di Kementerian Keuangan yang memiliki risiko kerja tinggi dan mempunyai pendapatan yang tinggi.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan para koruptor yang tidak mempunyai risiko kerja tinggi, tetapi mempunyai penghasilan yang tinggi.
Tidak berhenti sampai disitu, Alex juga menjelaskan bahwa hasil audit pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak mampu mengungkap perilaku koruptif, tidak terkecuali dengan audit reguler yang dilakukan di seluruh Pemerintah Daerah maupun Instansi Pusat.
Lantas, seperti apakah rekam jejak Alexander Marwata, Wakil Ketua KPK yang bilang orang kena OTT itu cuma apes tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Pimpinan KPK Pastikan Kedatangannya Menemui Heru Budi Tak Berkaitan dengan Kasus Formula E
Rekam Jejak Alexander Marwata
Diketahui, Alexander Marwata lahir di Klaten, Jawa Tengah, 26 Februari 1967. Ia menempuh pendidikan di SD Plawikan I Klaten, SMP Pangudi Luhur Klaten, kemudian lanjut ke SMAN 1 Yogyakarta.
Setelah selesai menyelesaikan sekolahnya, Alexander melanjutkan pendidikan tinggi D4 Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan S1 Ilmu Hukum di Universitas Indonesia.
Alex menghabiskan sebagian besar kariernya di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sejak tahun 1987 sampai dengan 2011.
Di tahun 2010, Alex berhasil menjadi Kepala Divisi Yankum dan HAM Kantor Wilayah Hukum dan HAM Yogyakarta.
Lebih lanjut, pada tahun 2012, Alex dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Sumatera Barat sekaligus sebagai Direktur Penguatan HAM di Direktorat Jenderal HAM, Kementerian Hukum dan HAM.
Berita Terkait
-
Pimpinan KPK Pastikan Kedatangannya Menemui Heru Budi Tak Berkaitan dengan Kasus Formula E
-
Soal Dugaan Suap Dana Hibah,Wakil Ketua DPRD Jatim dkk Diperiksa KPK
-
Profil Sahat Tua Simanjuntak, Politisi Golkar Wakil Ketua DPRD Jatim yang Terjaring OTT KPK
-
Terciduk OTT, KPK Ngaku Sudah Amankan CCTV Aktivitas Sahat Tua Simanjuntak
-
Golkar Siapkan Bantuan Hukum Pasca OTT Wakil Ketua DPRD Jatim, Jaga-jaga jika Sahat Tua Meminta
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran