Suara.com - Sejumlah pembebasan lahan yang perlu dilakukan dalam pengerjaan proyek saringan sampah Kali Ciliwung di Tanjung Barat, Jakarta Selatan masih bermasalah. Imbasnya, program yang dibuat di era eks Gubernur Anies Baswedan ini dinyatakan akan molor dari target.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto. Seharusnya, target proyek saringan sampah tersebut selesai akhir 2023. Kendati demikian, Asep menyebut hingga saat ini pengerjaannya baru sampai 25 persen.
"Progres ini memang terlambat karena memang pembebasan lahannya kan masih belum selesai. Jadi, pembangunan fisiknya terlambat karena memang kemarin pembebasan tanahnya sempat telat hingga hampir 3 bulan," ujar Asep kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).
Kendati demikian, ia menyebut urusan pembebasan lahan merupakan tugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI. Pihaknya di Dinas LH bagian mengerjakan pembangunan saringan sampah dan operasional.
"Memang pertimbangannya waktu itu Dinas SDA akan membebaskan tanahnya dan segera gitu, tetapi masih ada kendala. Dalam perjalanan, tanah tersebut sudah dibebaskan tetapi memang pada saat pembebasan itu agak ada keterlambatan dari Dinas SDA," tuturnya.
"Sehingga memang mengakibatkan keterlambatan di pembangunan fisik saringan sampah itu," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun saringan sampah sebagai bagian dari proyek normalisasi sungai Ciliwung. Pembebasan lahan dilakukan pada warga yang tinggal di bantaran kali.
Terdapat puluhan warga RT 05/03, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan yang terdampak proyek ini. Mereka sudah dijanjikan akan diberi ganti rugi sesuai dengan tanah yang dibebaskan.
Pihak Pemprov melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga telah menyampaikan informasi harga lahan yang dibebaskan kepada warga terdampak melalui sosialisasi kepada warga di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Selatan.
Baca Juga: Anies Baswedan Tak Datang ke Mata Najwa: Pejabat Publik Takut Terpojok
Staf Unit Lahan Dinas SDA DKI Jakarta Asep Supriyatna mengatakan, pihaknya mencatat ada 33 bidang lahan yang terdampak proyek ini. Pihaknya sudah melakukan penghitungan pada setiap lahan yang dibebaskan.
“Kami baru hanya menyampaikan nilai (appraisal) dari tim KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik), sementara warga masih mau musyawarah dulu dengan keluarganya masing-masing,” ujar Asep kepada wartawan, Senin (9/6/2022).
Dalam sosialisasi ini, belum ada warga yang memutuskan menerima nilai yang ditawarkan Pemprov. Mereka diminta mendiskusikannya dulu dengan keluarga sebelum memutuskan menerima atau tidak.
“Nilai (ganti rugi) hanya mereka yang tahu, dan saya pun belum tahu sampai saat ini. Kami ibaratnya itu dari KJPP langsung ke warga,” tuturnya.
Sementara itu Ketua RT 05/03 Kelurahan Tanjung Barat, Asep Kartiwan mengatakan, ada 19 kepala keluarga (KK) hadir dalam sosialisasi ini. Nilai ganti rugi yang ditawarkan berbeda-beda tergantung taksiran dari KJPP.
“Kalau melihat persentase sama puas nggaknya dari bidang yang sudah sekarang dibebaskan itu kebanyakan mereka pada setuju pak. Adapun mereka yang kurang setuju itu mungkin ada hal-hal lain masih mengganjal,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ruhut Sitompul Setuju Indonesia akan Hancur Jika Anies Jadi Presiden, Gus Choi NasDem: Rakyat Nggak Percaya!
-
Ngeri! Refly Harun Sebut Ada 5 Skenario Penguasa Jegal Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
-
Nasihat Adem Politisi NasDem Ke Ruhut Yang Kerap Sudutkan Anies: Lebih Baik Narasinya Seputar Gagasan
-
Bukan Cuma Anies, Jokowi Pernah Keliru Sebut Provinsi Padang, Helmi Felis: Lebih Kacau dan Fatal!
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa