Suara.com - Pakar hukum pidana Asep Iwan Iriawan menyebut permintaan maaf dan ucapan Ferdy Sambo mengaku bersalah sia-sia.
Asep menyebut memang mengaku bersalah kan manusiawi, namun yang menjadi masalah karena Ferdy Sambo terlambat mengaku salah, yakni setelah pemeriksaan selesai.
"Iyalah telah, terlambat. Harus diperiksa ke dokter kandungan itu kalau terlambat mah," canda Asep dikutip Suara.com dari tayangan KOMPAS TV, Minggu (18/12/2022).
Ia juga mengaku heran dengan Ferdy Sambo yang seolah pilih-pilih dalam permintaan maafnya.
"Kenapa ngaku bersalahnya/minta maafnya kepada para polisi yang kelompok 6 ini, tapi sama yang awal permulaan kejadian sampai Eliezer kenapa enggak? Lucu juga gitu. Hal yang jadi masalah juga ini," tuturnya.
Permintaan maaf Ferdy Sambo ini membuat heran Asep juga karena para polisi tersebut sudah dikenakan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Menurut Asep, permintaan maaf Ferdy Sambo tersebut tidak menyelesaikan masalah, terutama bagi keluarga pihak yang bersangkutan yang terseret kasus Sambo.
"Kalau siap bertanggung jawab, kan di depan di perkara sebelumnya dia ngajak berdua dengan Eliezer. Ya ngapain? Kalau bertanggung jawab harusnya sendiri dong kalau dia aktor intelektual," jelas Asep.
Asep menyebut seharusnya Ferdy Sambo yang memang menanggung beban dan bertanggung jawab sendiri jika memang sebagai aktor intelektual.
Baca Juga: Hendra Kurniawan Blak-blakan Terima Perintah Ferdy Sambo: Aib Mbakmu Supaya Nggak Gaduh
Pasalnya, otak atau dalang dari kasus pembunuhan Brigadir J dinilai Asep berasal dari Ferdy Sambos sendiri.
"Ngapain juga sekarang minta maaf ngajak-ajak yang lain? Percuma lah ya (permintaan maaf)," kata Asep.
Hingga saat ini, Asep melihat Ferdy Sambo masih menyangkal dengan perbuatannya terhadap almarhum Brigadir J, terlebih masih ada tuduhan soal pemerkosaan dan penganiayaan.
"Apakah itu tindakan permintaan maaf?" pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hendra Kurniawan Blak-blakan Terima Perintah Ferdy Sambo: Aib Mbakmu Supaya Nggak Gaduh
-
Sering Nangis saat Sidang, Pakar Nilai Putri Candrawathi Tak Seperti Mengalami Trauma: Bukan Korban!
-
10 Tokoh Terpopuler Google Tahun 2022, Ada Cipung Putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
-
Sisi Menyeramkannya Diungkap Anak Buah, Ini Sosok Agus Nurpatria Terdakwa Kasus Ferdy Sambo
-
Pedih! Ferdy Sambo 'Rela Berkorban' Bunuh Yosua, Malah Dibentak Putri Candrawathi: Kenapa Saya...
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa