Suara.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul kerap menyentil-nyentil mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Salah satunya Ruhut menuding bahwa Anies keturunan pribumi palsu.
Tudingan Ruhut tersebut diunggah lewat akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul. Narasi yang ditulis yakni menuding Anies keturunan Yaman.
"Akhirnya terbongkar juga bohong selama ini mengaku ngaku pribumi asli dari Suku Jawa/ Djokya eh jadi ketahuan palsunya Yaman sih leluhurnya eh sok pintar," kata Luhut.
Pegiat media sosial Bachrum Achmadi menanggapi cuitan politisi mantan Partai Golkar tersebut. Ia menilai bahwa pernyataan yang dituding Ruhut terhadap bakal calon presiden 2024, merupakan bentuk dari rasis.
Meski begitu, Ruhut tidak akan takut berkoar-koar mengungkapkan pendapatnya di media sosial. Sebab. Ruhut berada di barisan para penguasa.
"Ruhut Sitompul menyebut Anies Baswedan pribumi palsu dan aslinya keturunan Yaman! RASIS! Tp pasti aman karena kader PDIP partai penguasa, bebas bicara apa saja," cuit akun Twitter @bachrum_achmadi dikutip pada Senin, (19/12/2022).
"Luar biasa si Ruhut ini. Ckckckck!," sambungnya.
Berikut Rekam Jejak Ruhut Sitompul
Dalam dunia politik, Ruhut Sitompul mengawali karirnya dengan bergabung di Partai Golkar kemudian Partai Demokrat dan kini Partai PDI-P. Rekam jejaknya sebagai politikus memang kerap menuai kontroversi.
Meski begitu, ia justru tetap eksis. Adapun julukan ‘kutu loncat’ dan ‘penjilat’ pun tidak lepas dari Ruhut dalam kariernya sebagai politikus. Sebutan yang pertama diperolehnya karena ia sudah berpindah-pindah partai sampai tiga kali.
Sementara untuk julukan ‘penjilat’ karena ia dikenal sangat setia bahkan berlebihan dalam mendukung sosok yang menjadi pemimpinnya. Namun, keberuntungan nampaknya kerap mengiringi karir politik Ruhut.
Sebab, partai yang ia masuki kerap kali memenangkan pemilu. Diantaranya, saat Ruhut tergabung dalam partai Demokrat, ia dipilih menjadi koordinator tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu Capres 2009.
SBY pun berhasil terpilih sebagai Presiden pada periode keduanya yakni 2009-2014. Sebagai imbalan, Ruhut menduduki jabatan Koordinator Polhukam dan Koordinator Juru Bicara partai Demokrat.
Ruhut bahkan hendak dicalonkan menjadi Ketua Komisi III DPR oleh Partai Demokrat. Namun, hal tersebut batal dilakukan lantaran ada perdebatan dari berbagai pihak internal maupun eksternal.
Lalu, pada tahun 2016, Ruhut pindah ke PDIP meski mungkin awalnya masuk secara diam-diam karena saat itu ia belum resmi keluar dari partai Demokrat. Ia pun turut serta menjadi timses Jokowi dalam pada Pemilu Capres 2019 untuk dua periode.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Disebut Puncak Gunung Es Seteru Surya Paloh Dan Jokowi yang Sudah Lama
-
NasDem dan Surya Paloh Didepak dari Koalisi Jokowi Pasca Dukung Anies, Benarkah?
-
'Play to Win', NasDem Yakin Surya Paloh Tak Pernah Salah Pilih Usai Elektabilitas Anies Naik di 3 Provinsi
-
Blak-blakan! Anies Baswedan Singgung Pemerintah Kadang 'Matikan' Kritik: Padahal Normal, Selama...
-
Usung Anies, Suara untuk Nasdem Mulai Merangkak Naik
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan