Suara.com - Ahli Kriminologi Universitas Indonesia, Prof Dr Muhammad Mustofa, sempat terlibat perdebatan dengan penasihat hukum Ferdy Sambo di persidangan hari Senin (19/12/2022).
Diketahui Mustofa hadir sebagai saksi ahli dan Rasamala Aritonang selaku pengacara Sambo berhak untuk menggali sejumlah keterangan.
Salah satu yang sempat mereka perdebatkan adalah soal kualifikasi pembunuhan berencana berdasarkan kronologi. Lalu setelahnya Rasamala menanyakan pendapat Mustofa mengenai kekerasan seksual.
Pasalnya, sampai saat ini kubu Sambo dan Putri Candrawathi bersikeras menggaungkan narasi pemerkosaan yang dilakukan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat sebagai penyebab penembakan.
Namun, pemerkosaan di rumah Magelang ini juga disangsikan, bahkan oleh Mustofa, karena tidak ada bukti visum. Mustofa heran lantaran Sambo adalah perwira tinggi kepolisian sehingga harusnya mengerti seberapa pentingnya bukti visum untuk kasus kekerasan seksual.
"Yang menarik begini, bagi seorang perwira tinggi polisi, dia tahu kalau peristiwa perkosaan itu membutuhkan bukti dan saksi. Satu alat bukti tidak cukup dan harus ada visum," jelas Mustofa, dikutip pada Selasa (20/12/2022).
"Tapi tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, meminta kepada Putri agar melakukan visum. Sehingga kalau mengadu kepada polisi, alat buktinya cukup, tapi ini tidak dilakukan," imbuhnya.
Padahal dengan adanya bukti visum, motif kekerasan seksual sebagai penyebab terjadinya pembunuhan bisa diakui.
Mengenai visum ini lah yang kemudian diperdebatkan oleh Rasamala. Mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi itu menyoroti sedikitnya korban kekerasan seksual yang melakukan visum dan melaporkan peristiwa yang dialami.
Baca Juga: CCTV Rumah Sambo Disetel di Sidang Yosua, Kuat Maruf: Makasih Pak Hakim, Saya Ketahuan Naik Turunnya
"Terjadinya biasanya di tempat tertutup. Sedikit orang tahu. Apakah bukti-bukti lain di luar visum, bukti petunjuk misalnya (bisa berlaku)?" tanya Rasamala.
Rasamala kemudian mencontohkan adanya pihak luar menemukan korban dalam keadaan lemah setelah diduga mengalami kekerasan seksual. Korban di sini adalah Putri dan pihak luar diasumsikan Kuat Ma'ruf serta ART Susi.
"Kemudian situasi kondisi di tempat itu tergambarkan terjadi suatu peristiwa, kasur berantakan, tempatnya berantakan, sebagai sebuah bukti petunjuk dan kemudian dilakukan asesmen secara psikologis soal keadaan psikologis dari si korban, apakah bisa digunakan sebagai salah satu petunjuk?" sambung Rasamala.
Mustofa pun dengan tegas menyatakan hal-hal tersebut bisa menjadi bukti petunjuk kekerasan seksual. "Bisa. Tapi harus juga didukung oleh bukti-bukti yang lain, jadi tidak cukup tunggal," tegas Mustofa.
"Karena persoalan perkosaan ini paling sulit untuk dibuktikan dalam banyak kasus," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sampai Nangis di Depan Hakim, Cerita Pemerkosaan Putri Candrawathi Ternyata Cuma Hafalan?
-
5 Fakta Nama 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp Duren Tiga: Bharada E Sempat Didepak
-
Momen Kocak Rasamala Aritonang Malah Lempar Pertanyaan Rugikan Ferdy Sambo: Lho Kok?
-
Ada 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp Duren Tiga, Pengacara Brigadir J Muntab: Saya Tersinggung!
-
Tembakan di Kepala Mengenai Batang Otak Brigadir J, Ahli Forensik: Langsung Meninggal Seketika
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!
-
Gubernur Bobby Nasution Teken Kesepakatan Pengelolaan Sampah Jadi Energi
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?