Suara.com - Presiden Joko Widodo masih memiliki efek pada elektabilitas para tokoh yang masuk ke bursa calon presiden.
Diketahui bahwa belakangan nama-nama yang sering kali masuk dengan elektabilitas puncak adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketiga nama tersebut rupanya tak bisa lepas dari pengaruh Jokowi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
"Elektabilitas capres-cawapres, itu juga dikendalikan oleh situasi di luar dari kendali elektabilitas mereka, dalam hal ini adalah approval (kepuasan masyarakat) terhadap Presiden Jokowi," ujar Burhanuddin dalam perbincangannya di televisi swasta.
"Pertanyaanya adalah, mengapa Pak Jokowi penting dalam menentukan peta elektabilitas capres?" imbuhnya.
Menurut hipotesis Burhanuddin Muhtadi, Jokowi penting secara umum untuk tiga capres dengan elektabilitas tertinggi karena berbagai faktor.
"Msalnya Ganjar itu kan disebut sebagai little Jokowi termasuk juga Erick Tohir karena beliau juga orang dekat Jokowi," kata Burhanuddin.
"Tetapi kalau kita bicara Anies bahkan politisi NasDem sendiri menyebutnya sebagai antitesa dari Pak Jokowi, jadi ketika approval Pak Jokowi turun itu yang paling mendapakan keuntungan adalah Anies Baswedan," imbuhnya.
Sementara pada Prabowo, pendukung Jokowi semakin lama semakin ada yang mendukung Prabowo. Apalagi terkait dengan endorsmen-endorsmen yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Singgung Filosofi Raja Jawa, Ketum Hanura Minta Kader Tiru Kepandaian Jokowi
"Ketika akhirnya Pak Jokowi seiring melakukan endorse ke Prabowo, sebagian pendukung Pak Jokowi sendiri itu mulai melirik Pak Prabowo jadi ini yang saya sebut efek Pak Jokowi, ini punya daya ungkit baik secara positif" ungkap Burhanuddin.
Berbeda dengan Ganjar dan Prabowo yang elektabilitasnya naik jika kepuasan terhadap Jokowi masih tinggi. Anies malah bisa meningkatkan elektabilitas jika kepuasan terhadap Presiden Jokowi menurun.
"Anies bisa mendapatkan keuntungan jika kepuasan publik terhadap Pak Jokowi menurun," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026