Suara.com - Cuitan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul, kembali menuai kontroversi. Kali ini Ruhut menyebut politikus Partai NasDem, Sugeng Suparwoto, dengan tegas menyatakan HTI dan FPI bukanlah organisasi terlarang di Indonesia.
"Kemarin jam 19.00 aku live di MNC News TV mengenai reshuffle kabinet bersama Toto Charta Politika, Ngabalin, Sugeng," tulis Ruhut, dikutip dari Twitter-nya @ruhutsitompul, Minggu (25/12/2022).
"Aku kaget Mas Sugeng NasDem dengan tegas mengatakan HTI FPI bukan Ormas terlarang. Keputusan Pemerintah yang Syah dikritisi secara negatif, ngeri ka'le, MERDEKA," sambungnya.
Tentu saja cuitan ini cukup kontroversial mengingat kedua ormas yang disebut Ruhut sudah dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Lantas seperti apa konteks sebenarnya hingga Ruhut mencuitkan hal tersebut?
Dilihat di program MNC News Prime edisi Rabu Jumat (23/12/2022) di kanal YouTube Official iNews, pembahasan ini rupanya bermula dari Ruhut menyenggol soal politik identitas yang mewarnai Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Kalau berbicara identitas, kami sedih dengan peristiwa Pemilihan Gubernur DKI. SARA, teror, ujaran kebencian. Tapi sekarang nyatanya udah mulai lagi. Dimana-mana bendera HTI yang terlarang itu, dimana-mana bendera FPI yang terlarang itu, Anies senyum-senyum saja," kata Ruhut, dikutip pada Minggu (25/12/2022).
Isu yang sama kembali diungkit oleh Ruhut, bahkan kali ini blak-blakan meminta tolong kepada Sugeng agar turut mengawasi masalah yang sama.
Sebab menurutnya dukungan dari ormas-ormas terlarang itu terarah kepada Anies Baswedan yang notabene Bakal Calon Presiden 2024 dari Partai NasDem.
"Jadi saya hanya minta kepada Pak Sugeng, ya tolonglah. (Ormas) sudah terlarang kayak HTI, FPI, ya kita semua kan nasionalis, itu jangan lagi dikedepankan," ujar Ruhut.
Baca Juga: Ucapan Anies Baswedan di Hari Natal Dinilai Adem dan Bermakna namun Tak Bertentangan dengan Syariat
Bukan hanya itu, mantan politikus Partai Demokrat tersebut juga secara menyinggung praktik berkampanye politik di rumah ibadah.
"Sekali-sekali tegur, 'Jangan gitu dong!' kita kan senang dengarnya," ungkap Ruhut.
Sugeng pun menjawab apa yang disampaikan Ruhut tersebut. Sugeng menyebut ada unsur politis di balik dukungan yang konon diberikan HTI dan FPI kepada Anies.
"Berdasarkan penelitian kami, berdasarkan penelusuran kami sampai ujung, kami menjadi tahu bahwa itu adalah dikerjakan oleh lawan politik. Mohon maaf ini," tegas Sugeng.
"Itu fakta, kalau dibuka nggak etis lah lagi-lagi. Itu kita bisa mengungkapkan, bahwa itu dibikin oleh institusi bahkan, mohon maaf ini," lanjutnya.
Karena itulah, Sugeng menepis kritikan Ruhut. "Jadi nggak ada itu namanya Anies mau HTI, atau kami mau HTI," tutur Sugeng.
Tag
Berita Terkait
-
Siapa Bilang Ganjar Rela Keluar Partai demi 'Jegal' Anies? Refly Harun: Tanpa PDIP, Tidak Sakti!
-
Megawati Di Antara 2 Pilihan, Ganjar Atau Anak Sendiri: "Ibu Mega Tak Pentingkan Survei, Tapi Ideologi"
-
Ucapan Anies Baswedan di Hari Natal Dinilai Adem dan Bermakna namun Tak Bertentangan dengan Syariat
-
Tuding Elite Demokrat dan PKS Biang Kerok Kegaduhan hingga Tukang Fitnah, Politikus PDIP: Dari Dulu Suka Main Drama Politik, Sinetron Murahan!
-
Unggul di Jawa Bagian Barat, Pakar Politik Sebut Anies Sudah Kuat Tanpa AHY: AHY Tak Begitu Kontributif
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru