Suara.com - Upaya menurunkan angka stunting di Jawa Barat tengah didorong relawan Mak Ganjar Jawa Barat. Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Jawa Barat Nurapsi, dalam upayanya menangani masalah penyiapan generasi masa depan yang berkualitas.
"Stunting masih menjadi masalah di Jawa Barat, kami terus mengupayakan untuk mensosialisasikan pencegahan stunting kepada emak-emak, salah satunya di Kabupaten Bandung Barat," buka Nurapsi dalam kegiatan Doa Bersama Untuk Indonesia di Desa Cinagrog, Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Dinkes Jabar mencatat, sebanyak 218.286 balita di Provinsi Jawa Barat mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang akibat kekurangan gizi kronis, sehingga pertumbuhan tinggi badannya kurang proposional apabila dibandingkan dengan tinggi badan seusianya. Jumlah kasus stunting sangat tinggi terdapat di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat.
"Program ke depan akan kami tekankan ke arah sana. Kami mengupayakan untuk melakukan kolaborasi dengan menggandeng Dasawisma, PKK hingga Babinsa untuk memberikan edukasi pada masyarakat," lanjut Nurapsi.
Adapun upaya pencegahan langsung kepada masyarakat, Nurapsi berkomitmen untuk memberikan bantuan langsung dengan mengupayakan untuk menyediakan akses kesehatan, pemberian gizi pada anak dan lainnya.
"Setelah pemberian edukasi ini, kami akan mengupayakan untuk memberikan bantuan langsung berupa penyediaan akses kesehatan dan gizi yang layak bagi para emak-emak yang membutuhkan," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan Mak Ganjar Jawa Barat sebagai bentuk konsolidasi dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024 melalui pendekatan program yang tengah dilakukannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, yakni Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang berfokus pada penurunan stunting di Jawa Tengah.
"Ini baru tahap awal, mudah-mudahan sinergi program tersebut berjalan baik dan masyarakat Jawa Barat bisa merasakan program Pak Ganjar melalui keberadaan kami," lanjutnya.
Kegiatan Doa Bersama Untuk Indonesia pun dihadiri oleh ribuan emak-emak dari berbagai kalangan. Hal tersebut bertujuan untuk bermunajat dalam memilih calon pemimpin masa depan Indonesia.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Gula Nasional, Relawan Petebu Ganjar Gandeng Petani Se-Subang
Selain itu, Mak Ganjar Jawa Barat memberikan paket bantuan sembako kepada para emak-emak dan santunan kepada yatim piatu di daerah tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar