Suara.com - Sebuah unggahan video YouTube dengan klaim yang menyebutkan bahwa, rekaman asli pembunuhan Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo bocor. Rekaman tersebut berisi detik-detik korban dieksekusi.
Akun YouTube dengan nama pengguna GALERI RAKYAT mengunggah informasi itu pada Senin, (26/12/2022).
Thumbnail pada video dengan durasi 8.05 detik memperlihatkan kondisi ruang sidang yang cukup padat. Sebuah proyektor putih sisi kiri tampak menunjukan foto tangkap layar Brigadir Yosua saat melakukan panggilan video dengan kekasihnya.
Pada sisi kanan proyektor memperlihatkan Brigadir Yosua terkapar di lantai usai dieksekusi.
"Fakta Mengerikan Terungkap Rekaman Asli Pembunuhan Brigadir J Bocor," tulis narasi pada thumbnail
Sedangkan judul video tersebut yaitu 'Rekaman Asli Bocor! Detik Detik Ferdy Sambo Siksa Brigadir J Mengerikan'.
Apakah klaim pada thumbnail video YouTube benar?
Berdasarkan penelusuran tim pencari fakta, pada Selasa, (27/12/2022), informasi pada video adalah keliru.
Penjelasan
Seorang narator membacakan sebuah artikel berita soal CCTV terkait pembunuhan Yosua terungkap usai Ferdy Sambo mati-matian berusaha dihancurkan.
Kemudian klip lain pada video memperlihatkan momen Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso mempertanyakan soal alasan mantan Kadiv Propam Polri membuat skenario kematian Yosua.
Unggahan video hanya berisi potongan-potongan sidang perkara Sambo Cs. Hingga ditonton sampai akhir video, tidak ada video yang memperlihatkan CCTV detik-detik korban dieksekusi.
Narasi pada thumbnail dan isi video tidak sinkron.
Sebagai informasi, Sambo mengaku emosi mengetahui istrinya, Putri Candrawathi, diperkosa oleh Brigadir Yosua di rumah Magelang. Sambo mengaku memanggil Brigadir Yosua untuk mengonfirmasi peristiwa itu, tetapi justru berakhir menjadi aksi eksekusi mati dengan dibantu Bharada E.
Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus Duren Tiga berdarah.
Berita Terkait
-
Kamaruddin Tuding Kubu Sambo di Balik Laporan Polisi Pengabdi Mafia, Pengacara: Buktikan Omongannya!
-
Hadir buat Sambo, Ahli Pidana Malah Sebut 'Tumbal' Tak Bisa Dipidana dan Dalang Harus Tanggung Jawab
-
CEK FAKTA: Ferdy Sambo Terbukti Korupsi 100 Triliun dan Hakim Temukan Rekening Pencucian Uang, Benarkah?
-
Disebut Polisi Baik, Kamaruddin Simanjuntak Akhirnya Ungkap Sosok Intelejen yang Rajin Kasih Info Penting
-
Sebut Polisi Mengabdi ke Mafia, Kamaruddin Tak Takut: untuk Memperbaiki Negara Ini
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional