Suara.com - Kedekatan antara Cak Nun dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sedang ramai jadi pembicaraan kala mereka bertemu di acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (26/12/2022).
Dalam momen ini, Cak Nun sempat menyindir Prabowo saat mengikuti Pilpres 2014 lalu. Dengan mengaitkan sejarah Trowulan dengan peristiwa pengumuman Pilpres, Cak Nun berhasil membuat Prabowo salah tingkah.
"Saya paham yang beliau bicarakan sangat bagus. Yang saya nggak paham, kok ngomong ngono sih arek iku? Kok bisa-bisanya bilang begitu?" kata Cak Nun.
Cak Nun pun menyentil Prabowo soal kehadiran ribuan orang di Trowulan beberapa tahun silam saat Prabowo mengumumkan 'kemenangan' Pilpres.
"Apalagi dengan mengingat tonggak Trowulan yang dulu kita pernah bikin 40 ribu orang kumpul di istana Majapahit tahun 2014 menjelang Pilpres, beliau akan menang tapi dimanipulasi," sindir Cak Nun.
Prabowo pun langsung dadah-dadah melambaikan tangannya tanda mengelak. Para jemaah dibuat terbahak dengan kelakuan dua tokoh tersebut.
"Gak ngaku, gak ngaku," ledek Cak Nun kepada Prabowo.
"Saudara-saudara sekalian yang penting Indonesia rukun bersatu" teriak Prabowo lantang.
"Ya kalau gitu dari awal nggak usah nyapres, langsung aja kerja," kata Cak Nun dalam bahasa Jawa yang membuat suasana semakin riuh.
"Sorry ya" kata Cak Nun.
Prabowo langsung meraih lengan Cak Nun. "Nyanyi aja kita, nyanyi," ia berdalih.
Cak Nun pun memberi pesan kepada Prabowo dan para jemaah Maiyah mengenai pilihan berpolitik Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Meski beberapa kali dijadikan sasaran sindiran, tapi Cak Nun mengajak jemaahnya untuk tetap menghormati Prabowo.
"Kita menerima beliau malam ini dengan hati kerakyatan, hati kebangsaan, hati ibu pertwi yang lama kita lupakan. Pak Prabowo perkara akan menjadi presiden apa tidak, perkara akan pilpres apa tidak, rakyat Maiyah yang mencintai sampeyan sebagaimana mencintai yang lain semua tanpa pilih kasih tanpa batas," tutur Cak Nun.
Untuk urusan menjadi pemimpin, Cak Nun pun mengingatkan agar tetap berserah kepada Yang Maha Kuasa.
"Itu terserah Allah sebab rakyat belum cukup dewasa untuk memilih. Mudah-mudahan Allah membimbing kepadamu nanti pada saatnya dikasih hidayah, ilham, mudah-mudahan yang terbaik bagi Indonesia yang menjadi pemimpin," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Akhir Tahun Heboh! Skandal Seks dan Desain KPU Menangkan Paket Ganjar Pranowo dan Erick Thohir di Pilpres
-
Momen Prabowo Bela Jokowi di Hadapan Cak Nun, Akui Ada Kesalahan Pemerintah
-
'Terlalu Lembek' Cak Nun Ledek Nyanyian Prabowo di Depan Jemaah Maiyah
-
Perih Jenderal! Prabowo Gelagapan Diskakmat Cak Nun Soal Pilpres Dimanipulasi, Malah Berakhir Ngajak Nyanyi
-
Ketemu Belasan Ulama di Jatim, Prabowo Lakukan Manuver?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu