Suara.com - Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menyebut NasDem cukup diuntungkan dengan isu reshuffle yang semakin santer.
Meski berulang kali diwanti-wanti untuk berhati-hati, Achmad justru menyebut bahwa isu reshuffle kabinet Jokowi itu bisa membawa keuntungan politik tersendiri bagi Partai NasDem.
"Begitu ada satu saja menteri Nasdem diganti, Nasdem akan mendapatkan windfall profit politik dimana pendukung anti koalisi Jokowi akan masuk ke ceruk pemilih potensial NASDEM," kata Achmad.
Kendati demikian, Achmad membuka kemungkinan adanya sandiwara politik yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Achmad curiga bahwa isu reshuffle kali ini merupakan rancangan dari Surya Paloh dan Jokowi sendiri.
“Nasdem bercita menjadi partai terbesar di Pemilu 2024 menggantikan PDIP. Jadi bukanlah tidak mungkin isu reshuffle sudah dirancang oleh Nasdem dan Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Achmad juga menduga bahwa waktu isu reshuffle juga sudah ditentukan jauh hari oleh Surya Paloh dan Jokowi.
NasDem harus berbeda dengan penguasa saat ini bila mau menjadi terbesar. Namun sayangnya menurut Achmad berbeda dengan pemerintah, menurut NasDem itu memiliki cost yang besar.
“Cost politik dan cost kekuasaan sepertinya tidak mungkin benar-benar akan ditempuh NasDem,” bebernya.
Ia menduga NasDem sudah melakukan kompromi dengan Jokowi serta istana untuk kekuasaan di tahun 2024 mendatang.
"Bisa jadi nasdem melakukan kompromi dan deal tingkat dewa dengan Jokowi dan istana untuk mengantisipasi manakala kekuasaan di 2024 benar-benar jatuh ke entitas kekuasaan yang saat ini diluar istana," tutur Achmad.
Apabila kekuasan 2024 jatuh di luar kekuataan istana, maka kepentingan ekonomi yang dinikmati oleh penguasa oligarki akan hilang bahkan mereka bisa jua berujung di Prodeo Penjara. Maka dari itu, Achmad menyebut kesepakatan itu dibuat Untuk menghindari hal tersebut.
Masing-masing kekuatan istana harus memainkan perannya agar kekuasaan 2024-2029 tidak benar-benar jatuh diluar kekuatan istana. Meskipun secara zahirnya berpindah namun esensi pengendalinya diusahakan tetap sama.
“Publik telah melihat ini dan berfikir bahwa reshuffle akhir 2022 hanyalah dagelan dan permainan tingkat elit untuk melanggengkan niat kekuasaannya,” jelasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
Disebut Seakan Dukung NasDem 'Ditendang' dari Kabinet, PDIP Kena Kritik Tajam: Mungkin Berharap Kursi Menteri
-
Sempat Muncul Kabar PKB Buka Peluang Merapat ke NasDem, Gerindra Tegaskan Koalisinya Tetap Solid
-
Mencak-mencak Lihat Jokowi Masuk Gereja, Warganet Unggah Kembali Video Natalius Pigai Hadiri Acara 212 di Monas
-
Ramai Isu Reshuffle Kabinet, Gerindra: Efektif Atau Tidak Tergantung Presiden Jokowi Sebagai User
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram