Suara.com - Keputusan ketua umum (ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi penentu calon presiden dari partai banteng tersebut.
Megawati hingga kini belum memberikan kode atau hak prerogatifnya untuk memilih siapa yang bakal dicalonkan di 2024 mendatang. Dalam hal ini, politikus sekaligus budayawan Arief Poyuono menyebutkan bahwa kemungkinan Megawati bakal memilih Puan Maharani.
Menurut Arief, Megawati adalah orang yang paham tentang weton sehingga tahu mana orang-orang yang terpilih jadi pemimpin sesuai kelahirannya.
"Kalau prediksi saya, Bu Mega itu tokoh atau orang yang sangat menghormati leluhur juga sangat menghormati ayahnya, dia orang yang bisa menurut keyakinan saya bisa berkomunikasi dengan ayahnya," kata Arief Poyuono dalam perbincangannya di Total Politik.
"Kalau menurut saya pasti Bu Mega akan menyorong putrinya, dan bu Mega juga mengerti tentang hitungan weton, kayak dulu siapa yang menyangka Jokowi jadi. Bu Mega aja tanda tangan maju kan dia [Jokowi] gubernur padahal elektabilitasnya cuma empat persen, kenapa Bu Mega mau kalau bukan ditutun oleh alam?" tambahnya.
Sebelumnya Arief Poyuono menyebutkan bahwa Puan Maharani beserta dua tokoh lain yakni Prabowo Subianto dan Airlangga Hartato menjadi sosok yang diberi wahyu mangkututomo.
"Jadi gini kalau enggak percaya teman-teman cek data digital tentang wahyu makuturomo, ini adalah wahyu yang diberikan Tuhan untuk seorang pemimpin di Indonesia untuk memimpin indonesia," ujar Arief Poyuono.
Cerita Wahyu Mangkuturomo
Menurut Arief Poyuono, belakangan ada lima tokoh besar yang digadang-gadangkan mau nyapres di 2024 yakni Puan Maharani, Prabowo Subianto, Airlangga Hartato, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Profil Ganjar Pranowo, Harta Kekayaannya Bertambah Rp1,2 Miliar Setahun Terakhir
Namun dari lima tokoh tersebut, hanya ada tiga nama yang mendapatkan wahyu mangkuturomo.
"Jadi sesuai weton kalau saya lihat, weton kelahiran Ganjar tidak masuk sebagai weton kelahiran penerima wahyu makuturomo, kalau enggak salah 28 oktober 68 dia tidak menerima enggak masuk 8 weton penerima wahyu makuturomo," kata Arief.
Menurut Arief, wahyu mangkuturomo adalah wahyu yang memayungi bumi yang diartikan sebagai memayungi masyarakat.
"Seokarno penerima, Soeharto penerima, SBY penerima, Mulyono apa lagi, Mulyono kan nama kecil Pak Jokowi," kata Arief.
Sama dengan Ganjar, Anies juga tidak mendapatkan wahyu tersebut.
"Begitu juga Anies, enggak bisa juga enggak ada dalam 8 weton itu. Next Prabowo,Prabowo bisa dia lahir 17 Oktober Rabu Legi, dia bisa merima wahyu atau bisa jadi presiden hitungannya masuk dalam 8 itu," ungkap Arief.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum