Kala itu, Pelé dan setiap pemain Brasil lainnya menerima Volkswagen dari sekutu diktator saat tiba dari Meksiko. Tidak ada pemain Brasil yang menolak hadiah tersebut. Tetapi Pelé dikritik paling keras mengingat status pahlawannya.
“Saat itu saya tidak ingin menjadi Pelé,” katanya. "Kami tahu banyak hal yang sedang terjadi di negara ini."
Pelé pensiun dari tim nasional Brasil pada tahun 1971. Tiga tahun kemudian, ia meninggalkan klub masa kecilnya Santos dan pindah ke Amerika Serikat untuk bermain untuk New York Cosmos, setelah dibujuk oleh Sekretaris Negara ASHenry Kissinger.
Selama tahun-tahun itu, Pelé aktif berbicara tentang cinta, merawat anak-anak, dan menghentikan perang. Pemain Brasil itu menyelesaikan karier sepak bola profesionalnya pada tahun 1977 dan pulang ke negaranya, saat demokrasi kembali.
Hubungan enam tahun Pelé dengan pembawa acara TV populer Xuxa Meneghel juga mendongkrak ketenaran pasca-sepak bolanya secara nasional pada awal 1980-an.
Meneghel berusia 17 tahun ketika mereka mulai berkencan, satu tahun lebih muda dari usia legal di Brasil. Pelé yang kala itu berusia 20 tahun lebih tua dari Meneghel pun harus meminta izin ayahnya untuk berkencan.
Pelé menjadi lebih vokal politik saat pensiun. Dia mengkritik Ricardo Teixeira, yang saat itu menjabat sebagai ketua konfederasi sepak bola Brasil dan menantu Presiden FIFA saat itu João Havelange (1916-2016). Akibatnya, dia dilarang mengikuti undian untuk Piala Dunia 1994.
Pada tahun 1995, Pelé menjadi menteri olahraga di pemerintahan kanan-tengah Presiden Fernando Henrique Cardoso, tetapi menghabiskan tujuh tahun bekerja mempertahankan profil publik yang relatif rendah.
Selama beberapa dekade, pertemuan dan penyambutan Pelé dengan para pemimpin di seluruh dunia membuahkan hasil yang luar biasa baginya dan sekutunya.
Baca Juga: Meninggal Dunia, Berikut Fakta-fakta Pele yang Jarang Diketahui
Pelé adalah salah satu tokoh kunci dari kemenangan tawaran Rio de Janeiro untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2016, ketika dia menjadi pusat perhatian lagi pada pertemuan Komite Olimpiade Internasional pada tahun 2009.
“Semua orang datang untuk melihat Pelé dan kemudian yang lain (delegasi) memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Pelé juga,” kata mantan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dalam sebuah wawancara setelah kemenangan Rio atas Chicago, Tokyo dan Madrid.
“Dan siapa yang bisa menyalahkan para delegasi? Saya akan menginginkan hal yang sama," ucapnya.
Pelé kemudian berjuang dengan masalah mobilitas, di mana ia menyalahkan operasi pinggul yang gagal sebagai penyebabnya. Ia lantas membuat penampilan besar terakhirnya dengan kursi roda di Piala Dunia 2018 Rusia.
Kala itu, rival abadinya, Diego Maradona dari Argentina, mencium kepalanya di depan kamera. Presiden Rusia Vladimir Putin - yang tahun ini menerima surat dari Pelé yang memintanya untuk menghentikan invasi ke Ukraina - membantu membawanya berkeliling.
“Bertahun-tahun yang lalu, saya berjanji pada diri sendiri bahwa, selama saya bisa, saya akan selalu menyuarakan perdamaian,” kata Pelé dalam surat tertanggal 1 Juni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK