Suara.com - Adu mulut antar kader PDIP dengan NasDem terus terjadi. Ini tak lepas dari munculnya sinyal reshuffle Kabinet Indonesia Maju, di mana santer dikabarkan menteri yang bakal dirombak berasal dari NasDem.
Terbaru, partai yang dipimpin Surya Paloh itu dibuat gerah dengan pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. Pasalnya, orang kepercayaan Megawati itu menyebut bahwa menteri dari Partai NasDem layak kena reshuffle Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pernyataan itu pun langsung disambar dengan emosi oleh Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago. Ia mengaku tertawa dan mempertanyakan apa kesalahan menteri dari partainua sehingga bisa membuat PDIP ngotot ingin Jokowi melakukan reshuffle.
Irma bahkan lantang menantang PDIP untuk adu prestasi dengan menterinya. Menurutnya, menteri dari Partai NasDem tidak pernah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi. Ia pun meminta partai yang dipimpin Megawati itu untuk berhati-hati dalam berbicara.
"Mau adu prestasi menteri dari NasDem? Hati-hati! Menteri Nasdem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara," tegas Irma dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/12/22).
Irma melanjutkan, menteri NasDem jauh lebih berprestasi ketimbang menteri dari partai berlambang banteng tersebut. Ia pun mengkritik kinerja Kemneterian Sosial (Kemensos) yang dipimpin oleh kader dari PDIP, yakni Mensos Tri Rismaharini.
Menurutnya, Risma gagal dalam mendistribusikan bantuan sosial yang jumlahnya mencapai triliunan. Ini karena pendistribusian bansos tersebut dinilai tidak tetap sasaran, ditambah lemahnya pengawasan.
Tak tanggung-tanggung, ia pun menantang Kemensos untuk melakukan audit terkait bansos selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Bicara prestasi? Coba cek bantuan sosial, jumlahnya triliunan itu. Ternyata pendistribusiannya tidak tepat sasaran karena data digunakan tidak tepat, pengawalan lemah. Di mana prestasinya? Ayo audit itu bansos Kemensos selama pandemi," kritiknya.
Baca Juga: Jadi Tersangka Suap, Pejabat Polri AKBP Bambang Kayun Bakal Segera Ditahan KPK
Tak sampai di situ, Irma juga menangkis tuduhan PDIP kepada Kementerian Pertanian -- di mana menterinya berasal dari NasDem -- terkait impor beras cadangan nasional. Ia menegaskan tuduhan tersebut tidak berdasar, mengingat permintaan stok beras berasal dari Bulog dan Kementerian Perdagangan.
Irma justru menilai kinerja Kementerian Pertanian justru terlihat membela para petani. Dia juga menambahkan bahwa petani Indonesia memiliki gabah yang cukup.
"Impor beras itu maunya Bulog dan Kemendag. Kalau Mentan jelas bilang gabah petani cukup. Bulog saja tidak mampu serap gabah petani. Jadi jangan asbun deh," sentilnya.
Dalam kesempatan ini, Irma juga meyakini bahwa jika akhirnya Jokowi melakukan reshuffle di awal tahun depan, maka dipastikan keputusan sang presiden berdasarkan data, bukan karena pesanan parpol manapun sekalipun itu PDIP.
"Soal reshuffle, saya yakin jika berbasis kinerja, Menteri NasDem tidak akan termasuk akan diganti. Karena mereka berkinerja baik, on the track dengan program Presiden serta berprestasi," tandasnya.
'Nyanyian' PDIP soal isu reshuffle menteri NasDem
Berita Terkait
-
Jadi Tersangka Suap, Pejabat Polri AKBP Bambang Kayun Bakal Segera Ditahan KPK
-
KPK Telisik Aliran Suap AKBP Bambang Kayun Bagus ke Anggota Polri Lain
-
Usai Ramai Diduga Gunakan Dana Baznas untuk Memugar Rumah Kader PDIP, Ganjar Hapus Cuitannya!
-
PDIP Bela Ganjar Pranowo soal Heboh Kasih Bantuan Kader Banteng di Jateng Pakai Dana Baznas
-
Pengamat: Ganjar Punya Peluang untuk Maju, Tapi Sangat Kecil karena Ada Puan Maharani
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025