Suara.com - Isu reshuffle kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer menjadi isu panas pada akhir tahun 2022 lalu. Sejumlah spekulasi muncul, salah satunya adalah bakal didepaknya menteri dari Partai NasDem.
Bahkan, dorongan itu jelas muncul dari sejumlah elite, khususnya PDIP. Terang-terangan, Ketua DPP Djarot Syaiful Hidayat menunjuk dua dari tiga menteri NasDem layak dievaluasi.
Di kabinet Jokowi saat ini ada tiga menteri dari NasDem, mereka adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar sekaligus Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny Gerard Plate.
Nah, Djarot dengan tegas menyebut Menpan Syahrul Yasin Limpo dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar layak dievaluasi.
Sontak hal itu memancing panas kubu NasDem. Sejumlah politisi dari partai besutan Surya Paloh tak terima kader mereka di kabinet disorong-sorong untuk diganti.
Salah satunya dari politisi NasDem Irma Suryani, ia meminta elite PDIP jangan ikut campur 'urusan' prerogatif presiden khususnya soal reshuffle kabinet.
Irma bahkan menantang menteri PDIP untuk beradu prestasi dengan menteri Nasdem.
"Mau adu prestasi menteri dari Nasdem? Hati-hati, menteri Nasdem tidak ada yang ditangkap KPK karena merugikan bangsa dan negara," ucap Irma dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (30/12/2022) lalu.
Sinyalemen Jokowi
Baca Juga: Ditugaskan Megawati Temui Jokowi di Istana, Hasto PDIP Bahas Isu Reshuffle?
Tak ada asap jika tak ada api, munculnya isu reshuffle sejatinya juga dipicu dari ucapan Jokowi. Sinyalemen itu beberapa kali dilontarkannya dalam beberapa kesempatan di depan awak media.
Mulanya, meski tidak dinyatakan secara tegas, namun Jokowi mengungkapkan kemungkinan bakal melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju saat mengunjungi Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jabar pada Jumat (23/12/2022).
"Mungkin," katanya singkat.
Jauh sebelumnya, yakni pada Kamis 13 November 2022 lalu, Jokowi juga sempat menyiratkan adanya rencana reshuffle kabinet. "Rencana selalu ada. Pelaksanaannya nanti diputuskan," ucap Jokowi saat menjawab pertanyaan awak media soal kemungkinan reshuffle kabinet usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres 2024.
Terbaru, Jokowi kembali melempar sinyalemen reshuffle kabinet saat mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta pada Senin (2/1/2023). Lagi-lagi, ia seolah melempar teka-teki soal kapan pastinya reshuffle kabinet.
"Ya tunggu saja," katanya.
Berita Terkait
-
Diancam Luhut akan Dihabisi, Adian Napitupulu Melawan: Memangnya Aku Takut
-
Sat Set Jurus Jokowi Ciptakan Perppu Ciptaker, Untungkan Pengusaha Atau Pekerja?
-
Kabar Gembira! Disetujui Presiden Jokowi, Shayne Pattynama Segera Jadi WNI
-
Merapat Ke Anies Baswedan, NasDem Sambut Hangat PKB: Kita Suadara, Kawan Koalisi Lama
-
Blak-blakan Sepupu Puan Maharani Akui Lebih Suka Jokowi Ketimbang Megawati Jadi Presiden: Soalnya...
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu