Suara.com - Kasus kekerasan seksual yang dilakukan orang tua terhadap anaknya belakangan menjadi masalah serius bagi semua orang. Selain merupakan perbuatan yang tak senonoh, pelecehan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya juga melanggar norma agama. Lantas bagaimana hukum orang tua melecehkan anaknya? Begini penjelasan Buya Yahya.
Pelecehan adalah salah satu jenis kekerasan seksual yang akan mengakibatkan trauma terhadap korbannya baik itu penderitaan lahir maupun batin. Pelecehan bisa terjadi dalam beberapa bentuk seperti mengintip saat seseorang sedang mandi, memegang area kemaluan dan lain sebagainya. Korban pelecehan sendiri kebanyakan adalah anak-anak dan perempuan.
Tak hanya dilakukan oran lain, berdasarkan laporan kasus pelecehan seksual juga banyak dilakukan oleh orang terdekat seperti orang tua terutama ayah. Ayah seharusnya menjadi panutan dan pelindung bagi anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan hadits yang artinya:
"Dari Abdullah bin Umar ra. [diriwayatkan] bahwa dia mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Masing-masing kamu adalah pemimpin dan bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin dan ia bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan ia bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang perempuan adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan ia bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Seorang pembantu adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia bertanggungjawab atas yang dipimpinnya” [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Namun kenyataan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, justru ayahlah yang paling banyak melakukan pelecehan terhadap anak perempuannya.
Pelecehan itu dilakukan baik secara paksa maupun secara suka rela. Hal ini menunjukkan betapa bejatnya moral seorang ayah jika ia melakukan perbuatan tersebut.
Hukum Orang Tua Melecehkan Anaknya
Terkait fenomena ini, Buya Yahya pun memberikan penjelasannya.
"Sedih jika seorang ayah yang seharusnya mahromnya sang anak, jadi pelindung dan pengayom kalau ternayata sudah mulai melihat anaknya dengan syahwat. Karena tidak seharusnya ada syahwat antara ayah dan anaknya" ungkap Buya Yahya.
Perbuatan menzinahi anak merupakan suatu tidak kebodohan yang tak seharusnya dilkukan oleh seorang ayah. Bisa jadi perbuatan tersebut berawal dari kebiasaan menonton gambar atau video yang tak pantas. Dari situ, seseorang bisa sudah takut Allah.
"Kalau betul seorang ayah seperti itu, wajib seorang anak untuk menghindar karena tinggal di rumah berbahaya untuknya apalagi seorang perempuan dengan kelemahannya. Bisa jadi sampai diperkosa," lanjut Buya.
Bahkan seorang ayah yang terbukti memang sengaja melakukan pelecehan, maka wajib bagi anak untuk menghindarinya. Sementara anak bisa berbakti kepada orang tuanya dengan perbuatan lain.
"Anak wajib menghindar dari orang tua. Adapun bakti yang bisa dilakukan dengan cara lain, misalnya mengirimi ia uang ketika sudah sukses" kata Buya.
Selain itu, seorang anak yang pernah dizinahi oleh ayahnya tidak boleh tinggal di rumah yang sama karena hukumnya haram. Karena jika masih tinggal di rumah yang sama, membuka celah untuk ayahnya melakukan kejahatan terhadap dirinya.
Berita Terkait
-
Dihujat Gara-Gara Bawa Moana Main Jetski, Ria Ricis Pamer Momen Dipuji Dokter Anak
-
Alih-alih Membantu, 'Sarjana Hukum' Pengusul Perppu Cipta Kerja Justru Mau Memakzulkan Presiden Jokowi?
-
Eks Pimpinan Sebut KPK Sedang Target Anies, Ali Fikri Bantah: Kami Lembaga Penegak Hukum!
-
Perempuan Batal Nikah karena Bentak Calon Mertua Ogah Kembalikan Mahar Rp 35 Juta, Menurut Hukum Islam Gimana?
-
Trending! Kronologi Perseteruan Ridwan Kamil vs Warganet Soal Hukum Bangun Masjid Pakai Dana APBD
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami