Suara.com - Kepala Bidang Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri, meminta agar kerja-kerja lembaga antikorupsi tidak dikaitkan dengan politik.
Ali menyebut penyelidikan yang dilakukan KPK didasari aduan masyarakat dan dilaksanakan tanpa pandang bulu. Hal itu disampaikannya, untuk menjawab tudingan sejumlah pihak yang menyebut KPK berupaya menghadang mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden, lewat pengusutan dugaan korupsi Formula E.
"Sekali lagi kami berharap bahwa masyarkat, siapapun itu, jangan kemudian selalu mengkaitkan apa yang dikerjakan KPK, selalu dikaitkan dengan politik, karena kami lembaga penegak hukum," kata Ali saat ditemui wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/1/2023).
Ali memastika program atau kerja KPK di bidang penindakan dilaksanakan karena aduan masyarakat. Sebagai lembaga penegak hukum KPK kata dia, memiliki kewenangan untuk menindak lanjuti laporan yang masuk tanpa pandang bulu.
"Kami tak pandang bulu melihat latar belakang sosial, politik misalnya. Apalagi mentarget tidak, tak pernah itu dilakukan KPK. Tetapi kemudian ketika ada laporan masuk ke KPK, kami pastikan akan tindaklanjuti siapapun itu," tegasnya.
Ia kemudian mengaku geram lembaga yang dipimpin Firli Bahuri itu kerap dituding terlibat politik karena berkenaan dengan momentum jelang pemilihan umum yang dalam waktu setahun lebih akan dilaksanakan.
"Kemarin juga sudah saya sampaikan, kami menyadari karena saat ini gerbang menuju 2024 yang kita sebut sebagai tahun politik, maka kerja-kerja KPK pasti selalu dikaitkan dengan politik," tegasnya.
Disinggung BW
Sebelumnya mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto atau BW lewat chanel YouTube miliknya menyebut KPK sedang berupaya untuk menjerat Anies Baswedan dalam kasus Formula E.
Hal itu disampaikannya dengan merujuk pada pemberitaan koran Tempo. Dia menyebut hal itu diduga dilakukan sejumlah petinggi di KPK. Guna menjerat Anies sebagai tersangka, sejumlah petinggi KPK itu disebutnya mengubah Perkom KPK.
"Maka kemudian, bagaimana mungkin untuk menempatkan Anies sebagai tersangka, kemudian perlu dibuat Perkom yang dirubah sedemikian rupa. Ini luar biasa sekali, dahsyat sekali. Kita sedang melakukan demonstrasi kejahatan, yang menurut sebagian kalangan pantas dikualifikasi tidak lazim," ucap BW.
Berita Terkait
-
Jawab Isu Jegal Anies Nyapres Lewat Kasus Formula E, KPK: Kami Sadari Ini Tahun Politik
-
Pukat UGM Soroti Kejanggalan Dalam Kasus Pencurian di Rumah Jaksa KPK
-
CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan Kritis Usai Dibacok Saat Safari Politik?
-
'Aduh, Ampun Deh', Adian Napitupulu Ditanya Peluangnya Pilih Anies Baswedan di 2024
-
Syarif Hasan Demokrat Diperiksa KPK Sebagai Saksi Kasus LPDB UMKM saat Jabat Menteri Koperasi dan UKM
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar
-
Dinilai Sakiti Hati Rakyat, PDIP Didesak Copot Deddy Sitorus dan Lasarus dari DPR
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?