Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa pihaknya lebih mendukung pemilu dengan sistem proporsional terbuka ketimbang dilakukan secara tertutup. Ini jelas berbeda dengan PDI Perjungan.
"Kita semua seluruh anggota menghendaki terbuka," kata Prabowo ditemui di Kantor Bappilu Gerindra, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023).
Prabowo menilai dengan sistem pemilu proporsional terbuka akan kebih banyak keterwakilan bagi rakyat melalui anggota legislatif. Termasuk mewakili semua kalangan.
"Karena lebih banyak kemungkinan keterwakilan jadi umpama di satu dapil ada 6 calon di satu partai, bisa mewakili ada yang perempuan ada yang pemuda, ada yang ulama, ada yang buruh, ada yang petani," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, proporsional tertutup atau hanya coblos partai nanti hanya partai yang menentukan, bukan mewakili rakyat.
"Jadi yang terbuka lebih membuka keterwakilan lebih demokratis. Nanti kalau tertutup ya DPP yang menentukan, bukan rakyat dari bawah," pungkasnya.
Pernyataan Ketua KPU
Sebelumnya Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI, Hasyim Asyari, mengatakan bahwa Pemilu 2024 mendatang ada kemungkinan kembali ke sistem proposional tertutup. Meski demikian, hal tersebut memang masih jadi pembahasan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jadi kira-kira bisa diprediksi atau nggak putusan Mahkamah Konstitusi ke depan? Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup," kata Hasyim dalam sambutannya di acara 'Catatan Akhir Tahun KPU RI 2022' di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga: Prabowo Singgung Loyalitas Kader Gerindra: Kalau Tak Cocok dengan Saya Silakan Cari Partai Lain!
Ia mengatakan, sistem proprosional terbuka pernah terjadi pada Pemilu 2009 lalu lewat putusan MK. Kemudian pada Pemilu 2014 dan 2019 berlanjut, dan jika ingin kembali tertutup harus lewat putusan MK kembali.
"Kira-kira polanya kalau yang membuka itu MK, ada kemungkinan yang menutup MK, kalau dulu yang mewajibkan verifikasi faktual MK, kemudian yang verifikasi faktual hanya partai-partai kategori tertentu itu juga MK," tuturnya.
Lebih lanjut, dengan adanya kemungkinan sistem proposional tertutup ini, Hasyim mengingatkan kepada para bakal calon anggota legislatif kekinian menahan diri untuk melakukan sosialisasi dengan kampanye dini. Sebab, jika diputuskan oleh MK kembali tertutup maka semua akan sia-sia.
Berita Terkait
-
Soal Isi Pertemuan dengan Jokowi di Istana, Menhan Prabowo: Rahasia!
-
Minta Kader yang Ingin Tinggalkan Gerindra Berpisah Baik-Baik, Prabowo Singgung Sandiaga Uno?
-
Prabowo Singgung Loyalitas Kader Gerindra: Kalau Tak Cocok dengan Saya Silakan Cari Partai Lain!
-
Diduga Sindir Sandiaga Uno, Prabowo: Kalau Ga Cocok Silakan Cari Partai Lain
-
Prabowo Subianto Singgung Soal Kader yang Mau Pindah ke Partai Lain, Sentil Sandiaga Uno?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus