Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi peringatan keras kepada kadernya soal korupsi. Hal ini disampaikan oleh Megawati saat memberikan pidato dalam peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan yang digelar pada Selasa (10/1/2023) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada kesempatan ini, Megawati mengungkapkan jika di masa lalu, dirinya bersama PDI harus berjuang mati-matian, tidak seperti saat ini.
Megawati lantas secara tegas mewanti-wanti para kader agar tidak terbesit untuk mencari pemasukan saat menjadi kader partai besutannya.
"Bayangin lho kita dulu tempur, kamu tu sekarang enak magrok-magrok," kata Megawati seperti dikutip Suara.com melalui tayangan kanal YouTube KOMPASTV.
"Makanya yang sekarang ini ngumpul, awas lho ya haha. Jangan pikirannya terus pikire gue masuk PDI yang gede. PDI Perjuangan supaya nanti bisa jadi dari struktur ke legislatif, terus ke eksekutif, udah begitu udah magrok-magrok terus cari duit," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan jika dirinya mengetahui gerak-gerik para kadernya. Apalagi jika ada kadernya yang berpotensi ingin melakukan korupsi.
"Sekarang menurut saya itu mulai wabah yang namanya korupsi berjamaah. Awas lho, dipikir ibu nggak tahu, hati-hati lho," ujar Megawati.
Usai mewanti-wanti para kader agar tidak korupsi, Megawati juga mengungkit perjuangannya ketika sedang membesarkan PDI. Saat itu, dirinya harus menerabas jalan berliku.
"Aduh, dulu itu bayangkan to sejarah PDI waktu itu memang berliku. Seperti apa ya, mau turun ke bawah aja itu benar-benar sulit lho, kan musti minta izin ya sama polisilah itu lah," jelas Megawati.
Baca Juga: Menerka Sosok Capres Pilihan Megawati, Siapa yang Akan Jadi Next Jokowi?
"Banyak anak-anak yang ditangkap lho sama polisi. Ini cerita dulu, kalau sekarang kita sama polisi sudah temenan baik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Menerka Sosok Capres Pilihan Megawati, Siapa yang Akan Jadi Next Jokowi?
-
'Konsolidasi untuk Kangen-kangenan' Alasan Megawati Tak Undang Partai Lain di HUT ke-50 PDI Perjuangan
-
Jokowi Kasih Tugas Jadi Ketua Dewan Pembina BPIP, Megawati: Alah Kok Nyusahin Saya Toh Pak
-
Tradisi Megawati Ini Jadi Tanda Detik-detik Capres dari PDIP Diumumkan
-
'Maha Tersesat!' Ide Megawati Mau Maju Lagi di Pilpres 2024 Disebut Terlalu Liar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra