Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menganggap wajar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan "kasihan Jokowi kalau tidak ada PDIP."
Menurut Mardani, jasa Megawati memang besar untuk Jokowi. Apalagi diketahui PDIP menjadi partai pengusing pertama Jokowi saat mencalonkan diri menjadi presiden pada 2014 dan 2019.
"Wajar Bu Mega berkata demikian. Karena sebagai Ketua Umum PDIP jasa beliau besar bagi Pak Jokowi," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).
Mardani justru menduga ada pesan di balik pernyataan Megawati tersebut. Pesannya, menurut dia, ditujukan sebagai pengingat untuk Jokowi
"Bisa jadi ada pesan dan maksud mengingatkan Pak Jokowi. Apalagi ada pernyataan dua periode ya cukup dua," kata Mardani.
Pernyataan Megawati
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menceritakan soal sosok Presiden Jokowi. Menurutnya, Jokowi terlihat kasihan apabila tidak dibantu oleh PDIP.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara puncak HUT PDIP ke-50 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
"Lah iya padahal pak Jokowi kalau enggak ada PDIP kasihan dah," kata Megawati.
Baca Juga: Perjalanan Panjang Karier Politik Jokowi, Dibanggakan Megawati Moncer Berkat PDIP
Megawati menerangkan kalau PDIP menjalankan segala mekanisme untuk mengantarkan Jokowi hingga mampu duduk di kursi presiden. Ia juga sempat mengungkap ketika dirinya meminta Ma'ruf Amin untuk menjadi wakil presiden mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
Kala itu, Ma'ruf juga masih bertugas di BPIP dan UKP-PIP.
"Terus pak Ma'ruf saya minta kaget pak Ma'ruf dulunya sama sama di BPIP waktu itu masih UKP-PIP," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Megawati juga meminta Jokowi untuk menjadikan Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.
Berita Terkait
-
Perjalanan Panjang Karier Politik Jokowi, Dibanggakan Megawati Moncer Berkat PDIP
-
Tak Jadi Pemeran Utama, Momen Ganjar Mati Kutu Dicuekin Megawati saat HUT PDIP
-
Koalisi Perubahan Bareng NasDem dan PKS Belum Juga Jelas, Hinca Demokrat: Mau Goda Gadis Cantik, Kenapa Harus Menyerah?
-
Jadi Satu-satunya Penentu Nama Capres PDIP, Megawati Dinilai Langgengkan Cara Feodal
-
Pidato Megawati Diduga Sindir NasDem, Anak Buah Surya Paloh Buka Suara: Ngapain Tersinggung?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?