Suara.com - Partai-partai yang kini telah bergabung membentuk atau sedang menjajaki koalisi ternyata enggan bergantung terhadap PDI Perjuangan dalam mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden.
Partai Demokrat, misalnya. Demokrat yang kini diketahui sedang penjajakan koalisi dengan NasDem dan PKS di koalisi perubahan mengaku tidak bergantung terhadap keputusan PDIP terkait pencapresan.
"Enggak," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (11/1/2022).
Demokrat memiliki mekanisme sendiri. Baik terkait deklarasi koalisi maupun deklarasi capres, diakui Hinca hal itu masih perlu komunikasi.
"Masih panjang lah. Saya kira komunikasi masih jalan terus," kata Hinca.
Sikap serupa juga diamini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang notabene berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara mengakui PPP memang turut melihat perkembangan politik partai-partai lain, termaasuk PDIP.
Kendati begitu, hal tersebut bukan menandakan PPP bahkan KIB menggantungkan sikap atas keputusan partai lain.
"Iya tetap kami baca tapi kita juga tidak mau tergantung. Jadi k amidalam posisi menunggu tapi bukan berarti tergantung," kata Amir.
Sementara itu, Partai Gerindra yang sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga ogah menjadikan sikap PDIP sebagai patokan. PDIP sendiri sejauh ini memang belum mengumumkan siapa capres mereka.
Baca Juga: Kabar Buronan KPK Harun Masiku Disembunyikan Megawati Cs, Benarkah?
"Ya pengumuman bagi PDIP bukan menjadi faktor kapan kita akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres dalam koalisi Gerindra-PKB," kata Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.
Tak Umumkan Capres
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri belum mau mengumumkan nama calon presiden yang bakal diusung PDIP untuk Pilpres 2024 dalam acara HUT PDIP ke-50. Megawati mengatakan, bahwa soal capres menjadi urusannya.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidatonya dalam acara puncak HUT PDIP ke-50 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Awalnya Megawati mengatakan, bahwa kekinian memang semua pihak sedang menunggu momentum dirinya mengumumkan nama capres PDIP. Namun, Megawati menyadari enggan mengundang partai lain lantaran enggan ditunggu mengumumkan nama capresnya.
"Ini orang sekarang nunggu (umumkan capres), makanya nggak dah dengan segala hormat saya pada temen saya partai lain saya mau konsolidasi rumah tangga saya aja dah," kata Megawati.
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas PKS Buat PDIP: Katanya Mau Ada Kejutan, Apa Saya Kelewat Ya?
-
Jokowi Tak Bisa Sembunyikan Rasa Tak Nyaman, Rocky Gerung: Dibully Megawati Habis-habisan!
-
'Bahagia Permainkan Perasaan Orang' Megawati Disebut PHP Sana-sini Gegara Tak Kunjung Umumkan Capres PDIP
-
Cerita Eks Wali Kota Solo yang Setia ke Megawati Sampai Tetes Darah Penghabisan, Dulu Preman Doyan Berantem!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Nasib Sahroni-Nafa Urbach hingga Uya Kuya di Ujung Tanduk, MKD DPR Resmi Gelar Sidang
-
Blak-blakan Prabowo: Ini Tugas Utama yang Saya Berikan ke Kapolri Sejak Hari Pertama!
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!