Suara.com - Hari ini, Jumat (13/1/2023), pas dengan Friday the 13th yang dianggap banyak orang sebagai tanggal sial. Bahkan, berbasis teori-teori negatif yang beredar, tak sedikit mengalami ketakutan dengan angka 13.
Lantas, apa itu Friday The 13th? Bagaimana pula asal usul tanggal tersebut hingga bisa dianggap sial dan ditakuti? Simak informasi selengkapnya yang berhasil Suara.com rangkum berikut ini.
Apa Itu Friday The 13th?
Friday The 13th merupakan sebutan untuk tanggal yang dianggap keramat, yakni Jumat, 13. Tak sedikit yang percaya jika waktu tersebut bisa memicu kesialan dan mengaitkannya dengan hal-hal berbau mistis.
Sudah banyak cerita pada buku atau film yang menunjukkan bahwa Friday The 13th adalah hari sial. Biasanya, hal tersebut masuk dalam genre horor. Tak heran jika tanggal itu semakin ditakuti oleh beberapa orang.
Di Indonesia sendiri, Friday The 13th dinilai semakin menakutkan apabila dalam kalender Jawa berada di hari Kliwon. Banyak masyarakat yang percaya, hal buruk akan terjadi saat itu. Sehingga mereka kerap membaca do'a untuk menghindari kesialan.
Sementara beberapa orang lainnya memiliki cara lain guna mencegah diri sendiri dari kesialan. Diantaranya, tidak memecahkan cermin, tidak berjalan di bawah tangga, dan tidak menyeberang di depan kucing hitam.
Melansir dari History, asal usul Friday the 13th yang dianggap sebagai tanggal sial tidak jelas. Beberapa orang mengatakan hal itu berasal dari Kode Hammurabi kuno, yakni salah satu kode hukum tertua yang ditulis sekitar tahun 1700 sebelum masehi.
Baca Juga: Tradisi Rebo Wekasan Menurut Islam
Dalam kode itu, tidak ada hukum ke-13. Sehingga, memicu persepsi bahwa angka tersebut dihindari karena sial. Namun kenyataannya, ada kesalahan dari penerjemah yang menghilangkan satu baris teks.
Asal usul lainnya berasal dari sejarah budaya orang-orang barat. Mereka menghubungkan angka 12 sebagai kelengkapan. Contoh, mulai dari 12 bulan dalam kalender atau 12 hari Natal, hingga 12 dewa Olympus.
Untuk itu, angka 13 dianggap sial dan takhayul semacam ini bahkan sudah tertanam di antara para pemikir terbesar dalam sejarah. Lalu, pemilihan Jumat yang juga disebut hari sial memiliki penjelasan tersendiri.
Pemikiran negatif yang mengaitkan Jumat sebagai hari sial berasal dari teori beragam agama dan budaya. Diantaranya, sejumlah orang Kristen percaya karena itu adalah hari dalam seminggu di mana Yesus disalibkan.
Peristiwa lainnya yang mendukung teori ini terjadi pada hari Jum'at tanggal 13 Oktober 1307. Saat itu, Raja Prancis Philip IV dibantu oleh prajuritnya menangkap ratusan Ksatria Templar, kelompok agama yang mempertahankan Tanah Suci.
Para tentara yang ditangkap itu dipaksa meludah di kayu salib untuk menyangkal keberadaan Yesus. Selain itu, mereka juga terlibat tindakan homoseksual selama upacara inisiasi hingga mengharuskannya dibakar di tiang pancang di Paris.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?