Suara.com - Pakar Komunikasi Politik Effendi Ghazali menyoroti ucapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi saat HUT ke-50 PDIP.
Effendi menyampaikan bahwa pidato Megawati bisa saja diartikan bahwa sang Ketum PDIP itu tengah menunjukkan kekuatan atau power lebih kuat daripada Presiden Jokowi.
Dia pribadi juga mulanya mengaku kaget dengan ucapan Megawati yang mengasihani nasib Jokowi jiak tanpa PDIP di hadapan ribuan kader.
"Saya sendiri pada waktu awalnya melihat, ups ini di acara seperti ini ya banyak orang-orang pintar yang juga ada di situ kadang-kadang bahasa ibu Megawati juga terpotong-potong lompat-lompat," kata Effendi dikutip Suara.com dari tayangan Metro TV, Minggu (15/01/2023).
Kendati demikian, Effendi menyampaikan akhirnya bisa menikmati setelah menonton kembali video pidato Megawati secara utuh, meskipun bertentangan dengan prinsip-prinsip.
Seperti pesan Megawati untuk mengedepankan kepentingan bangsa ketika seseorang menjadi presiden.
"Misalnya kan ada yang mengatakan, ketika Anda menjadi presiden maka kepentingan kelompok atau partai berhenti dan yang akan menjadi pengabdian Anda adalah kepentingan bangsa," tutur Effendi.
Selain itu, Effendi juga menyebut ucapan Megawati merupakan sentilan bagi Jokowi yang seolah memberikan kode kepada capres tertentu.
"Bisa dianggap sebagai sentilan dan saya rasa bapak Jokowi menjawabnya dengan baik dengan dua hal," jelas Effendi.
Baca Juga: Jalan Bareng Kaesang dan Jokowi, Erina Gudono Tentang Tas Impor Mewah Seharga Rp 84 Juta!
Effendi menilai Jokowi tampak berubah dengan menyebut Megawati adalah sosok yang berhati-hati dan tidak grusah grusuh. Misalnya, Jokowi sempat memberikan sinyal saat HUT Golkar.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga mnyebut pidato Mega bisa ditafsirkan bahwa putri Soekarno itu tengah menekankan kewenangannya lebih besar daripada Jokowi.
"Pernyataan tersebut mengesankan bahwa ibu Mega itu di atas posisi pak Jokowi. Tentu dalam konteks hubungan kader dan ketua umum, ibu Mega di atas pak Jokowi karena pak Jokowi adalah petugas partai kader PDI Perjuangan yang ditugaskan sebagai Presiden Republik Indonesia," imbuhnya.
Akan tetapi, Burhanuddin mengingatkan bahwa Jokowi bukanlah semata-mata kader, namun juga kepala negara dan kepala pemerintahan.
Tak hanya itu, Megawati juga menegaskan bahwa persoalan mengenai penentuan capres adalah masalah yang dia urus.
Burhanuddin menilai Megawati sedang mengingatkan kepada semua hadirin termasuk Jokowi, bahwa soal pencapresan menjadi hak prerogatifnya sebagai ketua umum.
Berita Terkait
- 
            
              Jalan Bareng Kaesang dan Jokowi, Erina Gudono Tentang Tas Impor Mewah Seharga Rp 84 Juta!
 - 
            
              Temani Presiden Jokowi Kunjungan ke PIK, Outfit Sederhana Erina Gudono Ternyata Hampir Rp100 Juta
 - 
            
              Rebutan Tiket Capres PDIP Bikin Puan Maharani Tidak Akur sampai Hobi Sindir Ganjar Pranowo?
 - 
            
              Rizal Ramli Kuliti Jokowi, Image Merakyat Ternyata Cuma Dusta: Dia Pengabdi Oligarki, Keterlaluan!
 - 
            
              Puan Maharani Tak Diberi Karpet Merah Meski 'Putri Mahkota' PDIP: Capres Tidak Harus Saya
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah