Suara.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menceritakan kisah dirinya yang pernah tidak diucapkan selamat oleh Megawati Soekarnoputri saat kembali terpilih menjadi Walikota Surabaya. Padahal ketika itu dia mengira Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) tersebut bakal memberikan ucapan selamat mengingat dirinya telah menang mutlak dengan mengantongi perolehan suara sebesar 89 persen.
Cerita ini disampaikan Risma di acara Pembukaan Penghijauan Nasional dalam rangka HUT PDIP ke- 50 di Desa Lembangsari, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/1/2023). Menurut Risma, bukan memberikan ucapan selamat, Megawati ketika itu justru menyampaikan pesan singkat ini sebanyak tiga kali.
"Kata Bu Mega, saat saya menang 89 persen (di Pilkada Surabaya). Saya (awalnya) pikir dikasih selamat (terlebih dulu). Tapi ditanya kalau menang mau apa? Saya jawab; saya bingung Bu dan Ibu Mega cuma bilang, 'sudah rawat rakyatmu, rawat rakyatmu, rawat rakyatmu, itu disampaikan sebanyak tiga kali," kata Risma.
Terkait kegiatan menanam pohon dan bersih-bersih sungai ini sendiri menurut Risma dilakukan sebagai bentuk gotong royong kader PDIP bersama rakyat. Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDIP tersebut mengklaim gerakan penghijauan ini merupakan keputusan politik partai yang sudah berjalan rutin.
"Selama pohon mengeluarkan oksigen maka kita dapat pahala terus menerus," katanya.
Selain Risma dalam acara tersebut turut hadir Ketua DPP PDIP Bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur Nababan, Ketua DPD PDIP Jawa Barar Ono Surono, Anggota DPR RI Nico Siahaan, Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari
Risma menjelaskan dalam kegiatan ini total ada 50 ribu pohon yang ditanam di wilayah Jawa Barat. Pelaksanaan dilakukan secara serentak di 27 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Berita Terkait
-
Profil Guntur Kakak Megawati yang Frontal Dukung Ganjar Ketimbang Puan
-
Gurauan Megawati Dinilai Tidak Etis, Pengamat Puji Respons Santai Jokowi: Justru Tak Tersinggung
-
Tanda-tanda Puan Bukan Capres Pilihan Megawati, Benarkah Ganjar Bakal Dipilih?
-
Megawati Tunjukkan Power Lebih Kuat daripada Jokowi, Pakar: Ups Ini di Acara Banyak Orang Pintar...
-
Puan Maharani Tak Diberi Karpet Merah Meski 'Putri Mahkota' PDIP: Capres Tidak Harus Saya
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!