Suara.com - Presiden pertama RI Seokarno dalam catatannya, berharap putranya Guntur Soekarnoputra untuk tidak menjadi presiden.
"Hanya satu doaku untuknya, semoga dia tidak akan menjadi presiden. Itu adalah kehidupan yang sangat berat," doa Bung Karno untuk putra pertamanya itu.
Menanggapi hal tersebut, Guntur yang dipanggil Mas Tok itu buka suara mengenai doa sang ayah.
Menurut Guntur, hal tersebut karena hanya akan membawa kekacuan saja apabila dirinya menjadi presiden.
"Bung Karno enggak mau saya jadi presiden, soalnya kalau saya jadi presiden, kacau ini Indonesia," kata Guntur blak-blakan, dilihat Suara.com dari kanal YouTube Liputan6, Senin (16/01/2023).
Guntur mengungkapkan bahwa Soekarno mengetahui dan memahami secara persis watak dari putranya itu.
"Karena bapak tahu persis watak Mas Tok ini," lanjutnya.
Dia pun membeberkan sejumlah wataknya yang menurutnya mengapa tidak cocok untuk berada di posisi presiden.
Guntur menyampaikan bahwa dirinya tak menyukai protokoler, tak suka dikawal hingga enggan berpakaian rapi.
Baca Juga: Dinobatkan Jadi Politisi Muda Tervokal, Gibran Rakabuming: Hoax, Lembaga Survei Dibayar
"Pertama udah nggak seneng protokoler, kedua nggak seneng dikawal-kawal, udah nggak seneng kalau misalnya jemput tamu mesti pakai set lengkap dasi," ungkapnya.
Guntur menegaskan bahwa dia lebih menyukai memakai pakaian yang santai, seperti kaos dan blue jins belel saja.
Oleh sebab itu, Guntur memahami catatan sang ayah yang tak ingin dirinya menjadi presiden.
"Nah itu bapak tahu kalau orang semacam ini jadi presiden, bukannya negaranya ancur tuh," tandasnya.
Lebih lanjut, Guntur sendiri merasa bahwa dirinya secara fisik memang mirip dengan sang ayah. Sementara secara ideologi, dia mengatakan berusaha untuk tetap menganut paham ideologi bung Karno.
Namun ada satu hal menarik, yakni terkait penggunaan peci hitam yang selalu khas dan digunaan oleh sang proklamator.
Berita Terkait
-
Dinobatkan Jadi Politisi Muda Tervokal, Gibran Rakabuming: Hoax, Lembaga Survei Dibayar
-
Mengenal Ratu Tisha, Wakil Presiden AFF yang Calonkan Diri Jadi Petinggi PSSI
-
Tak Mau Jadi Bayangan Bung Karno, Guntur Soekanoputra Ogah Pakai Peci: Saya Kayak Tukang Sate
-
Jelang HUT Partai, Sekjen Gerindra Instruksikan Kader Pasang Bendera Prabowo Presiden 2024
-
Guntur Soekarnoputra Lebih Dukung Ganjar Pranowo Dibandingkan Puan Maharani: Yang Jadi Presiden Tak Harus Keluarga Seokarno
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bikin Merinding, Video Viral Penyelamatan Pria yang Celananya Dimasuki Ular Kobra
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen