Suara.com - Terdakwa Kuat Maruf sebelumnya memberikan keterangan bahwa dia tidak mengetahui rencana Ferdy Sambo soal penembakan Brigadir J.
Kuat Maruf juga mengaku baru tahu skenario pembunuhan Brigadir J setelah berada di Provos pada Jumat, 8 Juli 2022.
Keterangan Kuat Maruf itu pun dibantah oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan disampaikan mereka pada sidang pembacaan tuntutan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Senin (16/01/2023).
"Sehubungan dengan keterangan Kuat Maruf, kami membantah keterangan tersebut," kata jaksa diihat Suara.com dari tayangan Kompas TV, Senin (16/01/2023).
Menurut Jaksa, pembantahan tersebut berdasarkan keterangan saksi Samuel dan Sulap Abu dari Polres Metro Jakarta Selatan yang telah melakukan interview kepada Kuat Maruf, di Duren Tiga telah terjadi tembak menembak di antara Brigadir J dengan Bharada E.
Saat itu, Kuat Maruf sedang menutup balkon lantai 2 dan mendengar suara tembakan lalu tiarap.
Kedua saksi itu ternyata memberikan keterangan yang sesuai dengan saksi Benny Ali dan saksi Susanto Haris dari Provos.
"Keterangan saksi Samuel dan saksi Sulap Abu tersebut juga sesuai dengan keterangan saksi Benny Ali dan saksi Susanto Haris dari Provos, yang mana mereka berasal dari dua instansi yang berbeda serta tidak berkomunikasi sebelumnya," jelas jaksa.
"Sehingga tidak mungkin terdakwa Kuat Maruf tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam perampasan nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," tambahnya.
Keterangan dari semua saksi secara kompak membantah keterangan dari Kuat Maruf.
Hal tersebut juga rupanya berkesesuaian dengan keterangan yang diberikan oleh ahli poligraf Aji Febrianto Ar Rasyid.
Kuat Maruf faktanya terindikasi berbohong saat menjawab bahwa dirinya mengaku tidak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.
Atas dasar demikian, jaksa menyatakan bahwa Kuat Maruf terlibat dalam rencana penembakan Brigadir J.
"Sehingga berdasarkan keterangan saksi Samuel, Sulap Abu, Susanto Haris, Benny Ali dan dikuatkan dengan keterangan ahli poligraf Aji Febrianto Ar Rasyid, dapat dinilai bahwa terdakwa Kuat Maruf terlibat dalam perencanaan perampasan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," tegas jaksa.
Selain itu, Kuat Maruf sendiri dalam keterangannya sebagai saksi dan terdakwa mengatakan ke Putri Candrawathi untuk melaporkan Brigadir J kepada Ferdy Sambo, agar jangan sampai ada duri dalam rumah tangga mereka.
Berita Terkait
-
Soal Perselingkuhan Istri Sambo dengan Yosua, Pengacara Putri Candrawathi: Jaksa Tiba-tiba Buat Kesimpulan Sendiri
-
Perjalanan Sidang Kasus Ferdy Sambo Cs sampai Hadapi Tuntutan: Penuh Derai Air Mata, Amarah, dan Penyesalan
-
Kutip Martin Luther King Jr, Jaksa ke Kuat Maruf: Kebohongan Berlari Cepat, Namun Keberanan Akan Memenangkan Maraton
-
Tak Mandi Usai Dilecehkan, Putri Candrawathi Dituding Berselingkuh dengan Yosua
-
6 Bukti yang Membuat Jaksa Yakin Putri Candrawathi Selingkuh dengan Yosua
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Wamensos Agus Jabo Ungkap Parahnya Dampak Banjir Bandang di Aceh Tamiang
-
Prabowo Berangkat Menuju Aceh Pagi Ini: Kita Buktikan Reaksi Pemerintah Cepat
-
Ustaz Adi Hidayat: Elit Politik Stop Atraksi, Mohon Perhatian Tulus untuk Korban Bencana
-
Komunitas Disabilitas Galang Donasi Rp 200 Juta untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra
-
Pramono Anung Dorong Event Lari Jadi Cara Baru Menjelajahi Jakarta
-
Pemerintah Tolak Bantuan Asing, Gubernur Aceh Khawatir Korban Bencana Meninggal Kelaparan
-
Update Korban Bencana Sumatera: 916 Meninggal Dunia, Ratusan Orang Hilang
-
Ahli Cornell University Kagum Gereja Jadi 'Benteng' Masyarakat Adat di Konflik Panas Bumi Manggarai
-
Kemendagri Angkat Bicara Tanggapi Bupati Aceh Selatan Bepergian ke Luar Negeri di Tengah Bencana
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari