Suara.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengaku bakal menindaklanjuti isu dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) tahun di era eks Gubernur Anies Baswedan pada tahun 2020 lalu. Ia berencana memanggil Perumda Pasar Jaya selaku pihak yang dikaitkan.
Ia mengaku memang sudah mendengar mencuatnya isu yang bermula dari media sosial ini. Politisi PKS ini tak ingin informasi yang beredar semakin liar dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Hal seperti ini, pertanyaan seperti ini (dugaan korupsi bansos), Insya Allah akan kami masukkan ketika kami masuk ke jadwal (rapat) dengan Pasar Jaya," ujar Ismail kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).
Kendati demikian, ia menyebut pemanggilan tak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya diperkirakan baru ada jadwal pertemuan dengan BUMD pengelola pasar tradisional itu pada pertengahan Februari.
"Timing-nya (pemanggilan Perumda Pasar Jaya) kemungkinan di Februari, karena Januari sudah penuh. Pertengahan Februari ke atas," ucapnya.
Selain itu, ia juga menyatakan hanya akan memanggil Direkrut Utama Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo terkait hal ini. Tri sendiri diketahui baru diangkat sebagai Dirut pada Juli 2022 lalu.
Sementara, eks Dirut Pasar Jaya Arief Nasruddin yang dikaitkan dengan kasus itu disebutnya tak bisa dipanggil oleh pihaknya.
"Kalau dari Komisi B-nya, di tahap awal, paling (pemanggilan) dengan dirut (Perumda Pasar Jaya) yang eksisting ya," pungkasnya.
Viral
Baca Juga: Tak Mau Jadi Ketua Panitia Formula E Jakarta 2023, Ketua DPRD DKI: Saya Sibuk!
Sebelumnya, beredar di media sosial dugaan korupsi Bantuan Sosial saat pandemi Covid-19 di era eks Gubernur Anies Baswedan tahun 2020 lalu. Salah satunya terkait pengadaan beras yang mencapai harga triliunan rupiah malah terbengkalai hingga rusak di gudang penyimpanan.
Hal ini disampaikan oleh pemilik akun Ttwitter @kurawa lewat cuitannya. Awalnya, ia mengaku mendapatkan informasi soal adanya penimbunan beras di gudang milik Perumda Pasar Jaya di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Perumda Pasar Jaya merupakan penerima anggaran terbanyak untuk pengadaan Bansos sembako di Jakarta. Dari anggaran Rp3,65 triliun, Rp2,85 triliun di antaranya diberikan kepada BUMD itu.
"Dinas Sosial DKI menunjuk tiga rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 Triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT food station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Dimana porsi terbesar diberikan kepada Perumda Pasar Jaya senilai Rp2,85 Triliun, mengapa?" ujar Kurawa, dikutip Rabu (11/1/2022).
Setelah dapat informasi itu, ia mendatangi gudang penyimpanan beras yang dimaksud. Di lokasi, terdapat 1.000 ton beras dengan bentuk paket 5 kilogram di tempat penyimpanan itu.
Seharusnya, kata @kurawa, beras ini disalurkan pada 2020-2021 untuk masyarakat di masa pandemi. Namun, beras malah masih tersimpan setelah sekian lama hingga kondisinya rusak.
Berita Terkait
-
Tak Mau Jadi Ketua Panitia Formula E Jakarta 2023, Ketua DPRD DKI: Saya Sibuk!
-
Rapat soal Jalan Berbayar di Komisi B DPRD DKI Ditunda karena Hanya Dishub yang Hadir
-
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta: Pemasukan dari Jalan Berbayar Elektronik Bisa Rp 30-60 Miliar per Hari
-
Bakal Terapkan Jalan Berbayar di Jakarta, Pemprov DKI Disebut Bisa Dapat Rp60 Miliar Tiap Hari
-
DPRD DKI Minta Penerapan ERP Tidak Langsung di 25 Ruas Jalan, Diuji Coba di Tiga Titik Dulu
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'