Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai mengambil langkah yang tepat untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Erick Thohir ini menjadi sosok yang juga digadang-gadang menjadi kandidat cawapres terpopuler.
Ketua Forum Dekan Ilmu-ilmu Sosial Perguruan Tinggi Negeri (Fordekiis) se-Indonesia Prof Andy Fefta Wijaya menilai kedekatan keduanya bisa dijadikan tolok ukur penilaian masyarakat.
"Jika masyarakat memandang gabungan dua tokoh ini positif, komunikasi politik antara Megawati sebagai Ketum PDIP dengan Erick sebagai salah satu cawapres yang potensial dapat dilanjutkan," kata Andy.
Menurutnya, jika ingin maju sebagai cawapres, Erick memang harus melakukan penjajakan dan komunikasi dengan tokoh sentral PDIP.
"PDIP merupakan satu-satunya parpol yang dapat mengusung capres tanpa melalui koalisi. Sehingga ketika Erick dikawinkan dengan partai terbesar, ini akan membuat posisi keduanya menarik. Bahkan gabungan PDIP dan Erick merupakan gabungan yang bisa saling menguatkan di Pilpres 2024 mendatang," lanjutnya.
Andy mengatakan bahwa Megawati sangat menerima dengan baik dan merespons positif keberadaan Erick.
"Memang di dalam internal PDIP ada pro kontra terhadap kehadiran figur capres dan cawapres. Namun, penentu utamanya kan tetap Megawati. Terlebih lagi dengan karisma yang Megawati miliki, tentu dapat meredam pro kontra di internal PDIP," ujarnya.
Andy mengatakan jika PDIP mengusung Erick maju di Pilpres 2024, maka PDIP bisa mendapatkan dampak yang signifikan di Pileg.
Terlebih, Erick bisa menjaring suara generasi milenial dan generasi z. Selain itu, Erick juga memiliki kedekatan dengan calon pemilih milenial.
Baca Juga: Punya Pengalaman, Yunus Nusi Anggap Erick Thohir Cocok Gantikan Iwan Bule
Sementara itu, potensi pemilih milenial dan pemilih awal di pilpres dan pileg sangat besar, yakni mencapai 45 persen dari total calon pemilih di Indonesia.
Dengan merangkul Erick Thohir, PDIP juga dinilai berpeluang untuk mendapatkan dukungan finansial di Pilpres dan Pileg 2024. Hal itu karena Erick berlatar belakang pengusaha dan profesional sehingga bisa mendukung mesin-mesin politik PDIP.
"Sebagai pengusaha terkenal di Indonesia, kekuatan kapital Erick tak perlu diragukan lagi. Dengan bergeraknya mesin politik tentu akan memberi dampak signifikan bagi perolehan kursi PDIP di parlemen," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
Punya Pengalaman, Yunus Nusi Anggap Erick Thohir Cocok Gantikan Iwan Bule
-
Gabung ke Partai Golkar, Kesempatan Ridwan Kamil Maju Jadi Capres 2024 Terkubur?
-
Kompak! Persebaya dan Persis Solo Dukung Erick Thohir Pimpin PSSI
-
Setuju dengan Megawati, Hasto PDIP Sebut Pembangunan Bandara Bali Utara Berbenturan dengan Rakyat
-
Santai Tanggapi Dukungan Guntur Soekarnoputra ke Ganjar, Puan Maharani: Kan yang Umumkan Ketum
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta