Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan nama calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto baru akan terang diketahui pada Agustus 2023 mendatang.
Menurutnya, waktu masih panjang untuk mempertimbangkan pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.
"Kalau menurut saya agak terang dan jelas pada bulan-bulan Agustus, September sudah pasti," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Fadli menuturkan, baik Gerindra atau parpol lain kekinian masih menyusun stratrgi dan konsentrasi dalam berbagai hal.
"Saya kira pada waktunya lah pasti semua pihak sedang menyusun strategi sedang menyusun langkah-langkah sedang konsentrasi dengan berbagai hal yang terkait dengan pileg maupun pilpres secara simultan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi I DPR RI ini menyampaikan, waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres masih panjang yakni pada Oktober 2023.
Ia kemudian menyinggung soal adanya pihak yang sudah memutuskan pasangan capres-cawapres lebih dahulu namun pada akhirnya berubah.
"Ya proses ini masih panjang, ini bulan Januari nanti bulan September kita lihat saja dulu ada yang sudah diputuskan dalam beberapa jam bisa berubah. Jadi menurut saya soal spekulasi itu orang bisa saja macem-macem nama tapi akan diputuskan bersama dari yang berkoalisi," tuturnya.
Untuk itu, ia menegaskan, agar semua pihak menunggu, sebab semuanya pasti akan diumumkan pada momen yang tepat.
"Ya pokoknya kita tunggu nanti sampai waktu yang tepat. Ini sekarang selalu awal, Belanda masih jauh," pungkasnya.
Untuk diketahui, kekinian Gerindra sudah membentuk koalisi dengan PKB. Parpol yang diketuai Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu bahkan sudah meresmikan sekretariat bersama Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Berita Terkait
-
Kemungkinan Prabowo Duet dengan Khofifah di Pilpres, Fadli Zon: Waktu Masih Panjang, Too Early To Tell
-
Bikin Buntu Diskusi, NasDem Ungkit Sikap Demokrat Kunci Nama AHY jadi Cawapres
-
Refly Harun Bongkar Taktik Prabowo Subianto Menangi Pilpres hingga Abu Janda Berani Bertaruh Rp50 Juta, Anies Bakal Terseok
-
Andai Anies dan Ganjar Dapat Tiket Capres, Gerindra-PKB Harus Punya Taktik Lain: Prabowo Pasti Bertarung Mati-matian
-
Koalisi Gerindra-PKB: Prabowo Subianto Buktikan Keseriusan Nyapres, Pengamat Bilang Cari Efek Ekor Jas?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur