Suara.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) merespons kritik soal pengelolaan dana haji yang stagnan sehingga berdampak terhadap kenaikan biaya penyelenggaraan haji pada 2023.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengklaim lembaga yang dipimpinnya sudah mengelola dana haji dari masyarakat sesuai dengan prosedur perundang-undangan yang berlaku.
"Selama ini pengelolaan keuangan haji yg dilakukan BPKH sudah sangat pruden, dalam artian bahwa sampai saat ini mayoritas dari penempatan investasi di surat berharga syariah negara sekitar hampir 70 persen," kata Fadlul kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin (24/1/2023).
"Sementara 30 persen-nya kurang lebih ada di penempatan deposito di perbankan syariah," sambungnya.
Dia menyebut, mereka terbuka dengan kritikan dari berbagai pihak dan mempersilakan memberikan masukan.
"Jadi silakan saja, kalau memang ada yang bisa memberikan feeding ke kami, bahwa ada pengelolaan yang tidak sesuai dengan ketentuan, kami terbuka," ujarnya.
Di samping itu, demi kebermanfaatan pengelolaan dana haji, BPKH disebutnya telah melakukan audiensi dengan sejumlah lembaga.
"Kenapa kami beberapa kali melakukan audiensi ke seluruh auditor negara seperti BPK KPK gitu ya dan OJK untuk melakukan silaturahmi dan audiensi? Untuk dapat mengawal pengelolaan keuangan investasi di BPKH ini, agar sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku," ujarnya.
Pada tahun ini Kementerian Agama mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) menjadi Rp69.193.733,60 atau 70 persen dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909.
Baca Juga: BPKH Klaim Penyebab Biaya Haji 2023 Naik Gegara Faktor Eksternal
Dengan perhitungan skema 70 persen Bipih dan 30 persen nilai manfaat. Pada skema itu setiap jemaah haji harus membayar Rp69.193.734 dari total biaya BPIH tahun 2023 yang diusulkan.
Angka itu berbeda dengan pada 2022 yang memiliki proporsi yang lebih rendah. Setiap jemaah hanya haji hanya perlu membayar sebesar Rp39.886.009. Proporsinya Rp 39.886.009 (40,54 persen) untuk Bipih dan Rp58.493.021 (59,46 persen) untuk optimalisasi atau nilai manfaat.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta, Kemenag mempertimbangkan kembali rencana kenaikan biaya haji. Menurutnya angka yang diusulkan memberatkan masyarakat yang ingin beribadah ke tanah suci Mekah.
Saleh lantas menyinggung kinerja dari BPKH yang seharusnya mampu meningkat nilai dari dana haji masyarakat. Menurutnya, semakin tinggi nilai manfaat yang diperoleh, akan semakin meringankan beban jamaah untuk menutupi ongkos haji.
"BPKH ini kelihatannya belum menunjukkan prestasi memadai. Pengelolaan simpanan jamaah, tidak jauh beda dengan sebelum badan ini ada. Wajar saja kalau ada yang mempertanyakan pengelolaan keuangan haji yang diamanahkan pada badan ini," sebutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik