Suara.com - Berita pembakaran Al-Quran di Swedia menggemparkan dunia. Hal ini juga membuat fakta Islam di Swedia menjadi perhatian warga muslim di seluruh penjuru negeri.
Benarkah Islam di Swedia mengalami diskriminasi? Apakah Islam sudah menjadi agama resmi di Swedia atau belum? Banyak sekali pertanyaan jadi bermunculan dipicu oleh peristiwa pembakaran Al Quran tersebut.
Berkaitan dengan hal itu, mari kita cari tahu fakta Islam di Swedia. Supaya kita bisa mengenali situasinya dengan lebih jelas.
1. Agama resmi kedua di Swedia
Berdasarkan berbagai sumber, Islam telah menjadi agama resmi kedua di Swedia setelah Kristen. Akan tetapi, banyak warga Swedia dan Eropa pada umumnya masih mengalami Islamofobia.
Bahkan terjadi gerakan demonstrasi untuk memprotes penyebaran islam di Swedia. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Partai Garis Keras Denmark Rasmus Paludan yang telah melakukan pembakaran Al Quran di seluruh Swedia.
2. Umat Islam di Swedia berjuang untuk hak-hak mereka
Umat Islam di Swedia sejauh ini terus berjuang untuk mengubah undang-undang Swedia. Mereka ingin ada larangan penghinaan terhadap agama Islam termasuk pembakaran kitab suci, termasuk Al Kitab dan kitab suci Yahudi.
Tidak hanya memperjuangkan hak-hak mereka, bahkan umat Islam juga berharap tidak ada penghinaan terhadap agama-agama minoritas lain di Swedia.
Baca Juga: Geram Kasus Pembakaran Al-Quran, Khamzat Chimaev Sebut Rasmus Paludan Teroris
3. Masjid diizinkan untuk adzan
Sebelum kejadian pembakaran Al Quran, keberadaan umat Islam seakan sudah mendapatkan angin segar ketika kepolisian memberikan izin kepada masjid untuk mengumandangkan adzan. Akan tetapi, izin adzan tersebut menuai kontroversi.
Sebuah perusahaan riset sosial SIFO melakukan jajak pendapat dan memperoleh 60 persen responden mengatakan ingin adzan dilarang di masjid-masjid di Swedia. Sehingga akhirnya, masjid mendapatkan izin melakukan adzan tidak lebih dari tiga menit dan 45 detik. Selain itu pengeras suara tidak boleh melebihi volume tertentu agar ketertiban sosial tetap terjaga.
4. Populasi Islam di Swedia capai 4,5 juta jiwa
Pew Research Center memperoleh hasil riset yang menyatakan populasi umat Islam di Swedia sudah hampir sepertiga populasi negeri itu. Jumlah totalnya belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan berdasarkan hasil survei sudah mencapai 4,5 juta jiwa atau sekitar 30 persen dari total populasi negeri.
Demikian itu fakta Islam di Swedia yang dapat dirangkum sejauh ini. Semoga kejadian pembakaran Al Quran tidak terulang kembali.
Berita Terkait
-
Aksi Al Quran Dibakar Dikutuk Menantu Habib Rizieq Shihab: Harusnya Negara Islam Kompak
-
MUI Kecam Aksi Pembakaran Al-Qur'an oleh Politisi Swedia Rasmus Paludan
-
5 Fakta Kasus Pembakaran Alquran Swedia, Aksinya Memicu Kecaman Negara Muslim
-
Rasmus Paludan Bakar Alquran, Menhan Swedia Sebut Akan Terus Perjuangkan Kebebasan Berekspresi
-
Kronologi dan Duduk Perkara Pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan di Swedia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM