Suara.com - Laman Sputnik melaporkan, Rusia bakal segera meluncurkan robot canggih untuk melawan tank tempur buatan Jerman dan Amerika Serikat (AS) yang bakal dikirim ke Ukraina. Robot itu diberi nama Marker.
Saking canggihnya, robot Marker bisa mendeteksi tank-tank yang bakal diterjunkan dalam perang Ukraina oleh Jerman dan AS. Robot penghancur itu mampu menghantam target sekali tembak hingga hancur.
Masih menurut Sputnik, mantan direktur jenderal badan antariksa federal Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan pada Rabu (25/1/2023) waktu setempat, keputusan itu merespons rencana Jerman dan AS yang siap mengirimkan tank M1 Abrams dan Leopard 2 ke Ukraina.
Menurut Rogozin, sistem kontrol robot Marker menampilkan katalog elektronik dengan gambar target dalam rentang yang terlihat dan inframerah, yang membantu Marker secara otomatis mendeteksi perangkat keras militer musuh.
“Misalnya, segera setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan dilengkapi dengan gambar elektronik yang sesuai untuk mendeteksi dan menghancurkan tank AS dan Jerman dengan peluru kendali anti-tank," ujar Rogozin.
Tak hanya itu, kata dia, robot Marker juga bisa membidik atau memprioritaskan target saat berada di garis depan. Rogozin bahkan mengungkapkan, pada Februari 2023 nanti, empat robot Marker bakal dikirim ke garis perang di Donbass dan akan segera beroperasi usai melalui sederet pengujian.
Diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Boris Pistorius mengumumkan, Berlin bakal segera mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina.
Tak lama setelahnya, Presiden AS Joe Biden juga mengumumkan, Washington akan mengirimkan 31 tank Abrams ke Kiev.
Sementara itu, disitat dari Antara yang mengutip kantor berita Anadolu, Kamis (26/1/2023), Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman Arne Collatz pada Rabu mengatakan negaranya berencana untuk mulai melatih tentara Ukraina dalam penggunaan tank Leopard 2 dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Rusia 'Panas' Usai Eropa, Anggota NATO dan AS Berencana Kirim Tank, Perang Nuklir Makin Dekat?
Hanya butuh persiapan singkat untuk hal ini sehingga pelatihan dapat dimulai “kemungkinan bulan ini”, tetapi paling lambat pada akhir Februari, kata Arne Collatz kepada wartawan di Berlin.
Tujuan pelatihan itu adalah untuk memampukan Ukraina mengintegrasikan tank-tank tempur tersebut untuk pertahanannya sendiri hingga “akhir kuartal ini”, tambahnya.
Untuk menangani armada 14 tank, termasuk perawatan, dibutuhkan 50 sampai 100 orang.
Berita Terkait
-
Rusia 'Panas' Usai Eropa, Anggota NATO dan AS Berencana Kirim Tank, Perang Nuklir Makin Dekat?
-
Eks PM Jepang Pertanyakan Dukungan Negaranya ke Ukraina: Rusia Tak Akan Kalah Perang
-
Ngeri, Kerusakan Infrastruktur Ukraina Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
-
Dimakamkan Bak Pahlawan, Mahasiswa Zambia Tewas Di Ukraina Usai Jadi Tentara Bayaran Rusia
-
Rusia Kembali Temui UEFA, Wacana Pindah ke AFC Batal?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka