Suara.com - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan kaget mendengar Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi Indonesia anjlok pada 2022.
Merujuk pada hasil rilis Transparency International skor CPI Indonesia pada 2022 turun menjadi 34/100 dari 2021 yang menorehkan angka 38/100.
"Jadi yang pertama, saya ditelepon kemarin, kaget setengah mati saya. Kok cuma 34," kata Pahala saat menghadiri peluncuran CPI 2022 yang digelar Transparency International Indonesia (TII) di Kawasan Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Atas capaian itu, diakui Pahala masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan. Ditegaskannya CPI jangan sampai hanya dimaknai sebagai peringatan tahunan tanpa ada solusi.
"Jadi kalau kali ini 34, itu dari KPK bilang supaya ini enggak jadi ritual tiap tahun. Kita datang mendengar, habis itu dua tiga hari membahas, semuanya sibuk membahas, Alhamdulillah nanti lupa," ujarnya.
Menurutnya, penurunan angka itu harus disikapi dengan melakukan terobosan. Jika tidak tidak dilakukan maka susah bagi Indonesia untuk menembus skor SPI 40/100.
"Itu yang harus kita lakukan, terobosan menurut KPK, kalau begini terus percayalah enggak akan lewat barrier 40," tegasnya.
Dia memberikan contoh, pengadaan dan perizinan menjadi lahan basa tindak pidana korupsi di Indonesia.
"Korupsi pengadaan dan perizinan sudah termasyur di Indonesia. Pengadaan misalnya, kita bilang sistemnya, semua orang tahu sistem yang sekarang ini, arisan bisa, pengaturan bisa, semua orang tahu, terobosannya kan enggak ada," ujarnya.
Terkait dengan conflict of interest atau konflik kepentingan, dia menyebut seorang politisi menjadi pebisnis, kepala daerah hingga menjadi kepala lembaga, namun sayangnya tidak ada batasan yang dibuat sebagai acuannya.
"Dan tidak ada acuan conflict of interest-nya, sampai sekarang. Tapi enggak ada juga yang bergerak. Ayok dong kita bikin apa?," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia, Wawan Suyatmiko mengatakan Indonesia sedang menghadapi tantangan korupsi yang serius.
"Indonesia terus mengalami tantangan serius dalam melawan korupsi. CPI Indonesia tahun 2022 berada di skor 34/100 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei," kata Wawan.
Pada 2021 skor CPI Indonesia berada di angka 38/100 dengan peringkat 96 dari 180 negara. Namun pada 2022, turun 4 poin menjadi 34/100 menempati posisi 110. Wawan menyebut penurunan itu paling drastis sejak 1995.
"Dengan hasil ini, Indonesia hanya mampu menaikkan skor CPI sebanyak 2 poin dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak tahun 2012," kata Wawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Puan Maharani Apresiasi Dukungan Istri Anggota DPR RI di Tengah Tekanan dan Kritikan
-
Percepat Pemulihan Pasar Kota Wonogiri, Ahmad Luthfi Kucurkan Rp1 M untuk Bangun Sarpras Darurat
-
Isi Curhat Asmara Dina Oktaviani Sebelum Tewas Dibunuh Atasan yang Dipercaya
-
Polisi Bongkar Sindikat Raksasa TPPO di Bandara Soetta: 15 Jadi Tersangka, 24 Masih Buron
-
Agar Gak Asal Dicomot AI, Dewan Pers Usulkan Produk Jurnalistik Masuk UU Hak Cipta
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!
-
Alasan Punya Balita, Polisi Bebaskan TikTokers Figha Lesmana usai Ditahan Kasus Demo Agustus
-
Ketua Dewan Pers Sindir Etika Pejabat: Kalau di Jepang Menteri Gagal Mundur, di Sini Maju Terus
-
Respons Kapuspen TNI Terkait Sorotan PDL Loreng Baru: Distribusi Bertahap, Diskusi Terus Berjalan
-
Bantah Ada 'Rapat Dadakan' DPR dengan Menteri Kabinet, Dasco: Itu Undangan Sudah 4 Hari yang Lalu