Suara.com - Apakah kamu pernah mendengar kasus diabetes tipe 2 pada anak? Sudahkah kamu tahu apa itu? Diabetes tipe 2 pada anak adalah penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh anak memproses gula (glukosa) untuk bahan bakar. Tanpa pengobatan, gangguan ini menyebabkan gula menumpuk di aliran darah, yang dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang yang serius.
Umumnya, diabetes tipe 2 terjadi pada orang dewasa. Bahkan, dulu disebut diabetes onset dewasa. Tetapi meningkatnya jumlah anak-anak dengan obesitas telah menyebabkan lebih banyak kasus diabetes tipe 2 pada yang lebih muda.
Mayoclinic.com menyebut ada banyak yang dapat kita lakukan untuk membantu mengelola atau mencegah diabetes tipe 2 pada anak. Misalnya saja, dorong anak untuk makan makanan sehat, melakukan lebih banyak aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Jika makan sehat dan olahraga tidak cukup untuk mengendalikan diabetes tipe 2, pengobatan oral atau pengobatan insulin mungkin diperlukan. Supaya kita sama-sama sadar dan waspada dengan gejala diabetes tipe 2 pada anak, yuk kita baca dulu gejala diabetes tipe 2 pada anak di bawah ini.
Gejala diabetes tipe 2 pada anak-anak
Diabetes tipe 2 pada anak-anak memiliki kesamaan dengan diabetes pada orang dewasa yaitu bisa berkembang secara bertahap sehingga gejalanya bisa tidak terlihat jika kesehatan anak tidak diperiksa secara menyeluruh. Terkadang, gangguan ini dapat didiagnosis selama pemeriksaan rutin. Meksipun begitu, ada gejala yang dapat dijadikan tanda-tanda, sebab gejala-gejala ini merupakan akibat dari terlalu banyak gula dalam aliran darah mereka, antara lain:
1. Rasa haus meningkat
2. Sering buang air kecil
3. Mudah lapar
4. Mudah lelah
5. Penglihatan kabur
6. Area kulit yang gelap, paling sering di sekitar leher atau di ketiak dan selangkangan
7. Penurunan berat badan yang tidak diinginkan, meskipun ini kurang umum pada anak-anak dengan diabetes tipe 2 daripada pada anak-anak dengan diabetes tipe 1
8. Sering mengalami infeksi
Kalau sudah melihat kedelapan tanda-tanda di atas, segera temui penyedia layanan kesehatan anak di sekitar rumah. Jika melihat salah satu tanda atau gejala diabetes tipe 2 dan tidak segera diperiksa untuk dipastikan atau didiagnosis, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam tubuh anak.
Skrining diabetes direkomendasikan untuk anak-anak yang telah mengalami pubertas atau berusia minimal 10 tahun. Anak yang kelebihan berat badan atau obesitas, dan yang memiliki setidaknya satu faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2 harus segera diperiksakan.
Demikian itu penjelasan apa itu diabetes tipe 2 pada anak. Harap waspada dan semoga uraian di atas membantu kamu memahami kondisi anak.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Kenali 10 Gejala Diabetes pada Anak, Lakukan Langkah Tepat Secepatnya!
-
18 Tahun Lawan Diabetes, Suti Karno Bersyukur Cuma Kehilangan Satu Kaki
-
5 Artis Tajir Berobat Pakai BPJS, Ada yang Sakit Ginjal dan Diabetes
-
3 Cara Mudah Turunkan Gula Darah Ala Cut Memey: Cegah Diabetes dan Sakit Kronis!
-
3 Cara Cut Memey Kurangi Asupan Gula, Demi Hindari Diabetes
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030