Suara.com - Ferdinand Hutahaean menjadi sorotan lantaran diam-diam telah resmi menjadi salah satu kader Partai Gerindra setelah sebelumnya bersama dengan Partai Demokrat.
"Saya memang saat ini sudah ada di Partai Gerindra, sudah terdaftar sebagai kader di Partai Gerindra," katanya.
Kabar ini muncul karena Ferdinand menghadiri acara HUT ke-15 Partai Gerindra yang berlangsung di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan. Alasannya bergabung dengan partai Gerindra adalah partai ini dinilai nasionalis dan konsisten terhadap Pancasila dan NKRI.
"Karena saya melihat partai nasionalis yang konsisten terhadap Pancasila dan NKRI ya salah satunya adalah Partai Gerindra. Sehingga saya berlabuh di Partai Gerindra untuk menjadi bagian dari yang menjaga NKRI," katanya.
Berkaitan dengan kabar tersebut, berikut rekam jejak Ferdinand Hutahaean yang kini resmi jadi kader Partai Gerindra.
Rekam Jejak Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean pada Pilpres 2014 adalah Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) sebelum bergabung dengan Partai Demokrat. Selama berada di Bara JP, Ferdinand Hutahaean aktif menggelar aksi.
Aksinya yang fenomenal adalah saat ia membentangkan 1.161 spanduk sebagai bentuk dukungan terhadap Jokowi di berbagai lokasi di Jakarta. Tepatnya, mulai dari Balai Kota DKI Jakarta hingga ke arah Istana Presiden.
Setelah Jokowi menang dalam Pilpres 2014, Ferdinand Hutahaean mengkritik 100 hari pemerintahan Jokowi. Baginya selama itu pemerintahan Jokowi cenderung mengecewakan.
Ferdinand Hutahaean yang saat itu disebut sebagai Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, kerap menyampaikan kritik. Ia bahkan menyampaikan kekhawatirannya terjadi.
Kemudian, pada Mei 2017 Ferdinand Hutahaean bergabung dalam Partai Demokrat. Ferdinand Hutahaean juga pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Hukum dan Advokasi.
Selanjutnya, pada kepengurusan yang baru Ferdinand Hutahaean ditetapkan sebagai Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen VII. Posisi Ferdinand Hutahaean sebelumnya pun diisi oleh Didik Mukrianto.
Ferdinand Hutahaean sempat menjadi sorotan karena walk out pada Maret 2018 karena Presiden Jokowi berpidato di Rapimnas Demokrat. Baginya, tindakan itu menjadi tanggung jawabnya sebagai mantan pendukung Presiden Jokowi.
Ferdinand Hutahaean kecewa karena janji politik Joko Widodo tak ditepati. Ia menegaskan hal ini bukan karena sosok Presiden Jokowi secara pribadi.
Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean menjabat sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Hal ini lantaran Partai Demokrat akhirnya memutuskan mendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Berita Terkait
-
Politisi Baru Partai Gerindra Dikenal Kontroversial, Berikut Beberapa Fakta Tentang Ferdinand Hutahaean
-
Eks Ketum NasDem Nilai Surya Paloh Salah Perhitungan Dukung Anies Baswedan
-
Selesai di Demokrat, Ferdinand Hutahaean Membelot ke Gerindra, Apa Motifnya ?
-
Pengurus PAC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Pilih Iwan Setiawan Maju di Pilbup 2024
-
Koalisi Perubahan Sulit Terbentuk Gegara Demokrat Ngotot AHY Jadi Cawapres Anies?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran