Suara.com - Pesawat Susi Air diduga dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada hari Selasa (7/2/2023) pagi hari. Founder dari Susi Air, Susi Pudjiastuti, menjelaskan bahwa pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY terbang dari Bandara Moses Kilangin, Mimika menuju Paro pada pukul 05.33 WIT.
Namun, pesawat tersebut diduga dibakar. Pilot dan para penumpang pesawat sendiri masih belum bisa dihubungi, sehingga keadaannya masih belum bisa dipastikan.
Kabar terakhir bahkan menyebut bahwa penumpang pesawat Susi Air diduga disandera oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
Kronologi terbakarnya pesawat Susi Air
Susi Pudjiastuti memberikan konfirmasinya terkait kabar terbakarnya pesawat miliknya. Ia menjelaskan bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada pukul 05.33 WIT dengan seorang pilot dan enam penumpang.
Lalu, sekitar pada pukul 07.28 WIT, manajemen Susi Air mendapatkan informasi bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut masih berada di Paro.
Tidak lama kemudian, terdapat pergerakan dari pilot yang sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Diduga dibakar oleh KKB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga merupakan dalang dibalik terbakarnya pesawat Susi Air di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Baca Juga: Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Susi Pudjiastuti Minta Tolong Ini ke Masyarakat
Pesawat yang memiliki nomor penerbangan SI 9368 tersebut diketahui dipiloti oleh Kapten Philips M, yang merupakan warga kebangsaan Selandia Baru.
Diketahui, pesawat tersebut membawa sebanyak lima orang penumpang termasuk seorang bayi.
Jenis pesawat
Adapun jenis pesawat yang ditembak tersebut jenis Pilatus Porter yang terbang dari Timika pukul 05.33 WIT, dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri menyebutkan dari pengecekan yang dilakukan dari udara, tampak pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro.
Namun diketahui ia masih belum bisa memastikan kondisi terakhir pilot beserta penumpang yang ada dalam pesawat tersebut.
Ada bayi di daftar penumpang
Diketahui, pilot yang membawa pesawat Susi Air itu bernama Kapten Philips M, warga negara Selandia Baru. Ia membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi.
Nama penumpang pesawat milik Susi Air tersebut adalah Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Pada saat dikonfirmasi, kuasa hukum Susi Air, Donal Faris menyebutkan bahwa pesawat penumpang Susi Air Pilatur Porter PC 6/PK-BVY tersebut hilang kontak pada hari Selasa(7/2/2023) pagi sekitar pukul 06.17 WIT.
Donal sempat menyebut dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman.
Kabar terakhir OPM klaim sandera pilot
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan pihaknya telah menyandera pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Max Marthin dari Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom. Ia mengklaim pihaknya menyandera pilot pesawat Susi Air berjenis Pilatus Porter tersebut.
"Pilotnya kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tahan dan dia menjadi sandera kami," ucap Sebby.
Sebby mengungkapkan kalau TPNPB-OPM di bawah pimpinan Egianus Kogeya membakar pesawat Susi Air pada Selasa (7/2/2023). Sebby juga mengklaim para penumpang tidak menjadi sandera dan dalam kondisi aman.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Susi Pudjiastuti Minta Tolong Ini ke Masyarakat
-
Mendarat di Markas OPM, Polisi Tak Tutup Kemungkinan Pesawat Susi Air Jadi Target Sandera
-
Kronologi Pesawat Susi Air yang Diduga Dibakar di Bandara Paro Nduga Papua Versi Kemenhub
-
Pesawat Susi Air Terbakar di Nduga Papua, Bawa 5 Penumpang Termasuk Seorang Bayi
-
Duh! Bawa Lima Penumpang dan Bayi, Pesawat Susi Air Dibakar KKB Saat Berada di Nduga Papua
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Mahkamah PPP Ngotot Sebut Agus Suparmanto Ketum Sah: Tak Ada Dualisme!
-
Prabowo Pamer Kekuatan Puluhan Kapal Perang, Jet Tempur, dan Pasukan Khusus di HUT TNI ke-80
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
KPK 'Obok-obok' Rekening Ridwan Kamil Sekeluarga, Jejak Duit Korupsi BJB Ditelusuri Sampai ke Akar!
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi