Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memeriksa Beni, tukang cukur Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe soal kasus dugaan suap dan gratifikasi.
Lalu, muncul fakta bahwa ia 'spesial' atau bukan sembarang tukang cukur karena seringkali diminta Lukas pergi ke Singapura. Hal tersebut sontak membuat profil dan peran Beni dalam kasus itu turut dicari.
Namun, tak banyak informasi tentang tukang cukur langganan Lukas Enembe. Hanya saja, diketahui nama aslinya adalah Budi Hermawan. Sementara data lain, seperti usia serta bagaimana bisa dekat dengan Lukas belum diketahui.
KPK sendiri mengaku memiliki banyak data tentang Beni. Namun, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri hanya mengatakan peran sang tukang cukur yakni sering pulang pergi ke Singapura atas perintah Lukas Enembe. Terkait dugaan aliran uang pun disebutnya telah dikonfirmasi.
"Kami punya data banyak terkait orang ini (tukang cukur Lukas Enembe). Kemarin sudah dikonfirmasi betul terkait dengan dugaan aliran uang dan juga sering pergi dia ke Singapura atas perintah dari tersangka LE," beber Ali Fikri di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Kekinian, foto selfie Beni yang diduga tengah berada di Singapura pun tersebar luas dan menjadi perbincangan di dunia maya. Dari situ, ia terlihat mengambil potret diri di sebuah ruangan dengan latar bertuliskan 'Casino' yang memiliki corak warna emas dan merah.
Tukang cukur itu juga tampak menggunakan sebuah kacamata hitam dalam foto selfie-nya. Lokasi tersebut diduga merupakan tempat kasino judi yang juga didatangi Lukas Enembe saat ia sedang berada di Singapura beberapa waktu lalu.
Terkait informasi soal Beni dari pihak KPK, diketahui usai dirinya diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap dan gratifikasi pembangunan infrastruktur di Papua yang melibatkan Lukas Enembe.
Ali mengungkap tim penyidik masih mendalami perintah yang diberikan kepada Beni tersebut. Pihaknya juga tengah mencari tahu alasan pemberian perintah dari Lukas kepada tukang cukur langganannya tersebut.
Baca Juga: Rekam Jejak Karyoto dan Endar Priantoro: Dua Pejabat KPK yang Dipulangkan ke Polri
Ali memastikan pemeriksaan saksi tak berdasar pada latar belakang profesi, sebab tujuannya sendiri hanya mencari titik terang suatu masalah.
Lukas Enembe terlibat kasus suap
KPK sendiri telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua. Pimpinan Papua itu akhirnya berhasil ditangkap di Kota Jayapura, pada Selasa (10/1/2023).
Lukas Enembe diduga menerima suap sekitar Rp 1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka yang juga menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Adapun pemberian dana ini dilakukan setelah Rijatono terpilih mengemban tiga proyek infrastruktur di Pemprov Papua.
Di sisi lain, Lukas Enembe sempat ketahuan bermain judi kasino di sejumlah negara, termasuk Singapura. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kemudian menyampaikan hasil analisis transaksi keuangan Lukas.
PPATK yang menganalisis sejak tahun 2017 lalu, mengemukakan adanya temuan transaksi setoran tunai kasino judi menyangkut Lukas Enembe yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah. Hal ini disampaikan oleh Ketua PPATK Ivan saat jumpa pers di Jakarta, Senin (19/9/2022) lalu.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Karyoto dan Endar Priantoro: Dua Pejabat KPK yang Dipulangkan ke Polri
-
IPK Turun Sampai 'Disenggol' Jokowi, KPK Sarankan Perbaikan Di 3 Sektor Ini
-
Duduk Perkara Firli Bahuri 'Pulangkan' Deputi dan Direktur KPK ke Polri: Klaim Wajar
-
Serba Serbi Kasino, Sistem Perjudian Sesungguhnya yang Harus Kamu Tahu!
-
Polisi Bongkar Info Intelijen Jual Beli Senjata Ilegal via Pilot Pengangguran, Punya Hubungan degnan Lukas Enembe?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
Terkini
-
Tergiur Uang Haram, Kopda FH Rela Jadi 'Makelar' Pembunuhan, Dibayar Berapa?
-
Kopda FH, Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ternyata Sudah Desersi dari Satuan
-
Terbongkar! Oknum TNI Jadi Perantara Penculikan dan Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Kini Ditahan
-
Misteri 'Perintah Maut' untuk Kopda FH: TNI Irit Bicara Soal Dalang di Balik Pembunuhan Kacab Bank
-
Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?