Suara.com - Kamu pasti sudah tahu, kalau coklat selalu identik dengan Hari Valentine. Namun tahukah kalian bagaimana sejarah coklat Valentine itu sendiri?
Setiap hari Valentine 14 Februari, coklat memang selalu dijadikan sebagai kado untuk orang terkasih. Akan tetapi, orang-orang tidak mengetahui esensi dan sejarah coklat Valentine. Agar tidak gagal paham, simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Sejarah Coklat Valentine
Faktanya, hubungan antara coklat dan cinta memang sudah ada sejak bangsa Maya, yang pertama kali membuat biji kakao sekitar 500 SM. Hingga akhirnya, mereka secara ritual menggunakan apa yang disebut ‘pemberian para dewa’ ini dalam upacara pernikahan.
Tapi, dibutuhkan waktu selama lebih dari 2.000 tahun agar coklat sampai ke Eropa dan beberapa ratus tahun lagi setelah itu barulah coklat menjadi makanan yang identik dengan Hari Valentine.
Hingga pada tahun 1861, pembuat permen bernama Richard Cadbury berpikir untuk menjual coklat untuk Hari Valentine. Coklat kemudian dikemas dalam kotak berbentuk hati yang dihiasi kuncup mawar dan cupid atau dewa asmara, yang sudah menjadi simbol romansa populer di kalangan orang-orang Victoria. Maka dari situlah lahir tradisi Hari Valentine yang baru.
Sejarah coklat Valentine berawal dari kisah yang panjang. Bahkan, coklat dikatakan mengandung zat yang bisa membangkitkan hasrat dan membuat orang yang dicintai lebih terbuka pada romansa, dari sejak adanya suku Aztec.
Studi yang terbaru menunjukkan bahwa wanita yang makan coklat dikatakan lebih menunjukkan keinginan untuk romantisme dibandingkan dengan mereka yang tidak memakannya.
Pemberian Coklat di Hari Valentine
Baca Juga: 5 Cara Ungkapkan Kasih Sayang Saat Hari Valentine, Jomblo Juga Bisa Coba Kok
Sebetulnya, pemberian coklat bukan hanya sebagai tanda cinta, tetapi juga sebagai cara untuk mengungkapkan keinginan, persahabatan, mengungkapkan permintaan maaf, atau sekadar untuk mengangkat suasana hati seseorang.
Tidak hanya rasanya yang enak, coklat juga dipercaya bisa membuat bahagia. Bahkan para ilmuwan mengatakan bahwa makan coklat bisa membuat kamu bahagia karena mengandung bahan kimia seperti tryptophan dan phenylethylamine yang digunakan otak untuk memproduksi serotonin. Hormon inilah yang membuat kamu merasakan kegembiraan saat makan coklat.
Jadi, sebetulnya tidak berlebihan jika coklat sering disebut sebagai hadiah paling disukai untuk diberikan pada Hari Valentine demi membahagiakan orang-orang yang terkasih.
Itulah sejarah coklat Valentine yang selalu identik dengan Hari Kasih Sayang 14 Februari atau Valentine Day.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
5 Cara Ungkapkan Kasih Sayang Saat Hari Valentine, Jomblo Juga Bisa Coba Kok
-
30 Ucapan Valentine untuk Gebetan, Simpel Tapi Puitis Terbaru Tahun 2023
-
5 Rekomendasi Film Romantis Hari Valentine, Aman Ditonton Bareng Keluarga
-
30 Ucapan Valentine Day 2023 untuk Orang Tersayang, Kamu adalah Anugerah Terindah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangan Dicabut, Eks Dirut Pertamina Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM PT OPM
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan