Ricky Ham Pagawak adalah tersangka kasus dugaan korupsi berupa suap proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mamberamo Tangah. Ricky Ham Pagawak bersamatiga tersangka lain pun ditangkap.
Kasusnya terjadi saat Simon, Marten dan Jusieandra memperoleh proyek infrastruktur di Kabupaten Mamberamo Tengah. Namun, diduga proyek itu diperoleh bukan dengan cara yang benar. Ricky Ham Pagawak didekati secara khusus oleh mereka.
Ketiganya diduga memberi penawaran kepada Ricky Ham Pagawak berupa uang jika bersedia langsung membuat mereka menang dalam beberapa paket pekerjaan di kabupaten tersebut. Akhirnya, Ricky pun memerintahkan pejabat pada Dinas Pekerjaan Umum untuk mengkoordinasikan nilai yang anggarannya besar untuk Simon, Marten, dan Jusieandra.
Proyek tersebut akhirnya diperoleh dengan rincian sebagai berikut:
1. Marten Toding selaku Direktur PT Solata Sukses Membangun (PT SSM): Rp9,4 miliar berupa 3 paket pekerjaan.
2. Simon Pambang selaku Direktur Utama PT Bina Karya Raya (PT BKR): Rp179,4 berupa 6 paket pekerjaan.
3. Jusieandra Pribadi Pampang selaku Direktur PT Bumi Abadi Perkasa (BAP): Rp217,7 miliar berupa 18 paket yang salah satunya proyek pembangunan asrama mahasiswa di Jayapura.
Selanjutnya, Ricky Ham Pagawak pun diberi uang dengan dikirim ke rekening bank atas nama orang kepercayaan Ricky. Besaran yang dikirim berbeda dan total mencapai Rp24,5 miliar. Tak hanya uang itu, Ricky Ham Pagawak juga diduga menerima uang dari pihak lain. Hal ini sedang dalam penyidikan KPK.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Pimpinan KPK Disarankan Outbound Bareng, Nawawi: Keburu Tua Kali
-
Hasto Kristiyanto Singgung-singgung SBY, Demokrat Pertanyakan Kabar Harun Masiku
-
Ricky Ham Pagawak Tersangka Kasus Korupsi Tenteng Tas Hitam saat Tiba di KPK, Siap Ditahan?
-
Jejak Pelarian Bupati Mamberamo Tengah: Kucing-kucingan Berakhir Ditangkap KPK
-
Sempat Buron, Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak Tiba di Gedung KPK
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara