Suara.com - Misteri kepergian dosen UII Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama ke Boston usai mengikuti acara di Norwegia, hingga kini belum terpecahkan.
Ahmad Munasir sebelumnya sempat dilaporkan hilang, karena tak kunjung Kembali ke tanah air setelah mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.
Ahmad Munasir mengikuti acara tersebut bersama bersama delegasi UII beranggotakan empat orang, termasuk Rektor UII Fathul Wahid.
Setelah acara itu, ia pulang bersama rombongan menuju Indonesia menggunakan pesawat terbang yang transit di Istanbul, Turki. Di Turki inilah kemudian Ahmad Munasir memisahkan diri dari rombongan, lalu terbang ke Amerika Serikat melalui bandara Boston.
Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri Irjen Krishna Murti mengatakan, Ahmad Munasir telah merencanakan kepergiannya ke Boston sejak jauh-jauh hari.
Hal itu terungkap dengan adanya catatan elektronik yang menyatakan Munasir telah membeli tiket pesawat Istanbul-Boston di Jakarta.
"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta. Artinya beliau terlepas dari rombongan itu dari Istanbul," kata Khrisna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).
"Ketika rombongan pulang ke Jakarta dia tidak naik pesawat itu, dia keluar ganti pesawat. Kalau dia transit harus ganti pesawat kan dia harus keluar dulu, keluar, karena dia tidak boarding, barangnya dikeluarkan kan, dia ambil barang, dia check-in lagi," sambungnya.
Meski begitu, pihak kepolisian belum mengetahui pasti tujuan dan motif Ahmad Munasir secara diam-diam memisahkan diri dari rombongan dan terbang ke Boston.
Kepolisian hingga kini juga masih menelusuri lokasi pasti Ahmad Munasir di Amerika serikat, sebab hingga kini ia belum bisa dihubungi oleh siapapun. Bahkan menurut Khrisna, dosen UII itu telah mematikan semua alat komunikasinya sejak masih berada di Istanbul, Turki.
Tak hanya kepolisian, pihak Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga mengaku heran mengapa Ahmad Munasir tiba-tiba mengubah rute perjalanannya ke Boston.
Dalam keterangan resminya pada Munggu (19/2/2023) lalu, Rektor UII Fathul Wahid mengatakan, pihak UII belum mengetahui alasan mengapa dosennya itu mengubah rute perjalananya usai dari Norwegia menuju Boston, tak langsung kembali Ke Indonesia.
Fathul juga mengaku belum mendapatkan informasi mengenai lokasi persis keberadaan Munasir di Boston.
“UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa AMRP menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul, dan tidak langsung ke Indonesia. Sampai saat ini, AMRP belum bisa dihubungi,” sambungnya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Tidak Hilang! Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Malah Terbang ke Amerika, POLRI : Telah Membeli Tiket ke Boston Sejak Berada di Jakarta
-
Pelaku Gesek Kelamin ke Wanita di TransJakarta Tertangkap, Mufarok Ternyata Pekerja Harian Lepas di Pospol Tambora
-
Polisi Ajukan Yellow Notice Buat Cari Dosen UII, Apa Bedanya dengan Red Notice?
-
Mengungkap Misi Rahasia Dosen UII yang Menghilangkan Diri, Sudah Sering Bolak-balik Boston
-
Dosen UII Yogyakarta AMRP Terdeteksi di Boston, Polri Tidak bisa Hubungi Nomor Teleponnya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional