Suara.com - Persidangan perkara penilapan barang bukti sabu yang melibatkan Irjen Pol Teddy Minahasa kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) pada Kamis (23/2/2023). Kali ini, Teddy Minahasa dihadirkan sebagai terdakwa.
Sebelumnya pada Rabu (22/3/2023), Teddy sempat mangkir dengan alasan sakit. Kekinian, Teddy hadir dalam persidangan. Seperti biasa, Teddy hadir menggunakan kemeja batik lengan panjang.
Agenda persidangan yang berlangsung hari ini, yakni mendengarkan kesaksian dari saksi mahkota. Ada dua orang saksi mahkota yang dihadirkan, yakni mantan Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto, dan Syamsul Maarif yang merupakan orang dekat AKBP Dody Prawiranegara.
Berbeda dengan Teddy, kedua saksi ini kompak menggunakan kemeja lengan panjang berwarna putih.
Dalam kesaksiannya, Kasranto menuturkan awal dirinya bisa terlibat dalam mengedarkan sabu. Ia mengaku tergiur dengan penawaran Linda Pudjiastuti alias Mami Linda, alias Anita Cepu. Dalam pengakuannya, Kasranto sendiri telah mengenal Linda sejak tahun 2000.
"Awalnya Linda menanyakan, ‘mas ini ada barang’. Melalui chat," kata Kasranto dalam ruang sidang, Kamis (23/2/2022).
"Barang apa mam?" balas Karanto.
"Sabu mas. tolong carikan lawan. punya bos besar," ungkap Kasranto menirukan gaya bicara Linda.
Setelah empat hari berselang, Linda kemudian kembali menghubungi Kasranto. Dalam pesan tersebut, Linda mengaku jika sabu yang dijanjikan sebelumnya telah sampai di Jakarta.
Mendapat pesan tersebut, Kasranto langsung menuju rumah Linda di Kawasan Kebon Jeruk untuk menjemput barang haram tersebut.
Barang haram seberat satu kilogram tersebut, kemudian diletakan Kasranto dalam ruang kerjanya di Polsek Kalibaru. Kemudian, Kasranto meminta bantuan Janto yang merupakan anggota Polsek Muara Baru untuk menjual barang tersebut. Janto yang melakukan pemasaran barang haram itu kemudian bertemu pembeli, yakni Alex Bonfis yang merupakan bandar narkoba di Kampung Bahari.
Dari hasil penjualan itu, Kasranto menerima uang tunai senilai Rp500 juta. Uang ratusan tersebut kemudian dibagi-bagi, Rp400 juta untuk setoran pokok, kemudian Rp10 juta komisi untuk Linda, Rp20 juta diberikan kepada Janto untuk komisinya.
Adapun Rp70 juta sisanya, disisihkan Kasranto. Uang tersebut disimpannya dalam ruang kerjanya di Polsek Kalibaru.
Dalam perkara ini ada sejumlah terdakwa, diantara, Irjen Teddy Minahasa, AKBP Dody Prawiranegara, Kompol Kasranto, Syamsul Maarif, Linda Pudjiastuti, kemudian Aiptu Janto.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 Subsider Pasal 112 Ayat 2 Juncto Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau paling lama penjara selama 20 tahun atau seumur hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi