Suara.com - Seorang pelajar SMA berinisial FNS menjadi korban pembacokan di Depo Air Minum Biru daerah Riung Hegar Raya, Riung Bandung, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Kamis (23/2/2023). Aksi sadis itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah salah satu akun Instagram @sekitarbandung memperlihatkan FNS tengah berada di halaman parkir Depo Air Minum Biru. Kemudian ia berlari ke dalam toko untuk melarikan diri.
Dua pelaku yang menggunakan helm langsung mengarahkan senjata tajam ke tubuh FNS yang sudah terpojok. Tampak darah berceceran dari tubuh FNS akibat sabetan senjata tajam pelaku.
Ibu dari FNS, R, menceritakan bahwa sebelum kejadian, FNS sedang mengendarai motor dan membonceng satu temannya berinisial T di jalan. Tiba-tiba ada orang tidak dikenal memanggil nama FNS yang membuat dirinya menghentikan laju sepeda motor.
Saat berhenti, tiba-tiba pelaku menendang sepeda motor hingga FNS dan temannya terjatuh.
"Terus T disuruh lari (sama FNS) dia lari jauh, FNS dikejar dan masuk ke Depot Air Biru disitu dibacok," kata R saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (1/3/2023).
Awalnya, sabetan senjata tajam pelaku mengenai helm yang dikenakan FNS. Akibatnya, helm FNS pecah dan jatuh.
Belum puas, para pelaku kemudian mengincar tubuh FNS seperti yang terlihat pada video.
Menurut R, tidak ada satupun warga yang berani menolong FNS pada saat kejadian. Sampai para pelaku meninggalkan lokasi, ada seorang ibu yang berani menolong FNS berikut dengan T yang kembali ke tempat kejadian perkara.
Baca Juga: 5 Pemain Persib Bandung ini Bakal Absen Saat Lawan Persija Jakarta, Luis Milla Atur Strategi Baru
Ibu-ibu itu langsung membawa FNS ke RS Al Islam Kota Bandung.
Penyerangan brutal itu menyebabkan FNS mendapati 11 luka bacokan di bagian kaki dan punggung. Selain itu, ibu jari dan telunjuk FNS juga terpaksa dioperasi karena nyaris putus.
Untuk saat ini, FNS sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani pemulihan di rumahnya.
Berita Terkait
-
Kecolongan Kasus Penganiayaan dan Pembacokan di Titik Nol Kilometer, Pemda DIY Minta Aparat Usut Tuntas
-
Polisi Sebut Ada Enam Pelaku dalam Aksi Dugaan Penganiayaan dan Pembacokan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
-
Nongkrong di Pinggir Jalan, Dua Pelajar Jadi Korban Pembacokan
-
Ngeri! Pemuda di Pasuruan Jadi Korban Begal dan Pembacokan di Jalan Raya
-
Ini Tampang Para Pelaku Pembacokan Yang Sebabkan Satu Orang Meninggal Dunia di Bogor
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka