Suara.com - Nama seismolog Frank Hoogerbeets mulai dikenal publik setelah ia berhasil memprediksikan gempa di Turki pada 3 Februari 2023 lalu.
‘Ramalan’ gempa yang dibuat Frank diungkapkan tiga hari sebelum gempa Turki terjadi dan menjadi kenyataan.
“Cepat atau lambat akan ada gempa M 7,5 di wilayah ini (Turki selatan-tengah, Yordania, Suriah, Lebanon),” tulis Frank Hoogerbeets, pada Jumat, 3 Februari 2023.
Setelah ‘ramalan’ Frank mengenai gempa di Turki menjadi kenyataan dan menjadi viral di media sosial, ia menjelaskan pada public dalam twit terbarunya, bagaimana ia bisa menebak bencana alam itu.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, cepat atau lambat ini akan terjadi di wilayah ini, mirip dengan tahun 115 dan 526. Gempa bumi ini selalu didahului oleh geometri planet yang kritis, seperti yang kita alami pada 4 dan 5 Februari,” jelasnya.
Frank prediksi gempa di Indonesia
Setelah memprediksi gempa besar di Turki, Frank Kembali membuat pernyataan mengejutkan mengenai bencana gempa.
Dalam salah satu video yang diunggah di channel YouTube SSGEOS beberapa waktu lalu, Frank memprediksikan akan terjadi gempa besar di wilayah Indonesia pada awal Maret 2023.
"Sulawesi, Halmahera, mungkin Laut Banda Indonesia," ujarnya saat menerangkan kemungkinan lokasi gempa di Indonesia.
Baca Juga: BMKG Bantah Ramalan Peneliti Belanda Akan Terjadi Gempa Besar di Pulau Sulawesi
Selain wilayah di atas, Frank juga menyebut gempa akan berdampak pada wilayah lainnya, antara lain semenanjung Kamchatka, Kepulauan Kuril, Kepulauan Sunda Kecil seperti Bali, NTB dan NTT.
Tak tanggung-tanggung, Frank menyebut gempa yang akan menghantam wilayah tersebut berkekuatan 8 magnitudo.
Menurut Frank, ia memprediksi gempa tersebut berdasarkan gerak benda langit. ia memperkirakan akan ada konvergensi geometer planet yang terjadi sekitar2-5 Maret 2023.
Konvergensi itu dapat mengakibatkan aktivitas seismik sangat besar, sehingga menimbulkan potensi gempa sekitar 3-4 Maret atau 6-7 Maret 2023.
Namun Frank menegaskan, prediksinya itu hanya berupa peringatan, bukan bermaksud untuk menakut-nakuti.
"Kalau Anda berada di wilayah yang rentan gempa, Anda harus selalu membuat rencana gempa. Apapun ramalannya, Anda harus membuat rencana. Kalau tanah bergerak, Anda bisa keluar dari rumah atau bangunan dengan cepat. Anda harus ekstra waspada," jelasnya.
Berita Terkait
-
BMKG Bantah Ramalan Peneliti Belanda Akan Terjadi Gempa Besar di Pulau Sulawesi
-
5 Fakta Peramal Gempa Turki Meramal akan Ada Gempa Dahsyat di Indonesia
-
Gempa Magnitudo 5,1 Dirasakan di Beberapa Bagian Wilayah Bengkulu
-
Kemenag Salurkan Bantuan Rp13,2 Miliar untuk 64 Madrasah di Cianjur yang Terdampak Gempa Bumi
-
Salurkan Bantuan ke Madrasah Terdampak Gempa Cianjur, Puan Maharani Soroti Kebutuhan Guru
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
Terkini
-
Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
-
Misteri Mayat Pria Terikat di Tol Jagorawi Terkuak! Siapa Sosok Ujang Adiwijaya?
-
4 Kementerian Bakal Godok Aturan Pembatasan Gim Online Setelah Insiden Mengerikan di SMAN 72 Jakarta
-
Maling Motor Bersenjata Mainan di Taman Sari Bonyok Parah, Ternyata RK Residivis Kakap
-
Ketua DPD RI Pimpin Dukungan World Peace Forum: Indonesia Diklaim sebagai Contoh Harmoni Dunia
-
Segera Punya SLHS! BGN Bakal Tutup Sementara SPPG yang Tak Daftar ke Dinkes
-
Di DPR, Menteri Agama Ungkap Angka Perceraian di Indonesia Turun
-
Kasus Kerangka Kwitang Janggal, Komisi III DPR Usulkan Pembentukan TGPF
-
Dugaan Mark Up Mesin Jahit Rp4 Miliar, Kejari Geledah Kantor Sudin UMKM Jakarta Timur
-
Tangan dan Mulut Terikat! Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Tol Jagorawi