Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto menyoroti keputusan Erick Thohir yang memecat Direktur Penunjang Bisnis Pertamina buntut kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menelan korban jiwa.
Anggota DPR RI itu menyebut, seharusnya tidak hanya jajaran direksi yang dievaluasi melainkan juga Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pasalnya, menurut dia, Ahok memiliki tanggung jawab mengawasi Pertamina. Terlebih, Ahok menurut Mulyanto juga merangkap sebagai Ketua Komite Risiko.
"Jadi yang dicopot jangan hanya salah satu direksi. Pimpinannya dong. Terutama Komut yang tidak dapat menjalankan fungsi pengawasan termasuk mandulnya komite risiko dewan komisaris,” ujar Mulyanto, dikutip dari Warta Ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama ia juga mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam menangani hal ini agar tidak terulang di masa depan.
Mulyanto juga menyinggung kebakaran pusat pengolahan minyak yang belakangan makin kerap terjadi. BErdasarkan berbagai sumber, sudah terjadi enam kali kebakaran sejak tahun 2021 silam.
"Artinya hampir 3 bulan sekali terjadi musibah. Ini kan luar biasa," kata Mulyanto.
Ia lantas menyebut pemerintah tidak memperhatikan pengelolaan BUMN terkait. Menurut Mulyanto, pemerintah dalam hal in, Kementerian BUMN lebih mengutamakan peningkatan profit dan dividan dan kurang memberi perhatian pada perawatan.
"Menurut saya layanan publik itu yang utama bagi BUMN bukan sekedar untung alias profit oriented. Ini semua harus dievaluasi secara sungguh-sungguh," kata Mulyanto.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Tak Masalah dengan Masa Lalu Felicia dan Kaesang, Ahok Tetap Restui Sang Anak?
-
Suka Pamer Barang Mewah, Tas Hermes Milik Istri Kepala BPN Jaktim Sudarman Harja Saputra Bernilai Rp293 Juta
-
Hari Terakhir Batas Tanggap Darurat, Bagaimana Nasib Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang?
-
Tembus Final Proliga 2023, Bandung bjb Tandamata Gelar Doa Bersama
-
Warga Korban Kebakaran Plumpang Dapat Surat Ancaman, Legislator: Pertamina Setop Bagikan Dokumen Seperti Itu!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu