Suara.com - Sejumlah kelompok masyarakat menggelar acara pawai budaya dan pentas seni untuk mempopulerkan kembali lagu Mars Pemilu ciptaan Mochtar Embut. Kegiatan ini berlangsung di Jakarta, Semarang, Brebes dan Jombang.
Lagu Mars Pemilu itu diperkenalkan pertama kali pada 1971. Lagu ini dipilih karena tak hanya sederhana tapi memiliki makna mendalam sehingga lebih efektif untuk menyosialisasikan kegiatan Pemilu kepada masyarakat.
Di Jakarta, pawai diikuti sekitar 50 orang di patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Massa terdiri atas Kumpulan Marawis dari Kelurahan Sumur Batu, Kumpulan Angklung asal Penas (Cawang) dan Kumpulan Bunda Jakarta Utara.
Ada juga empat ogoh-ogoh yang ikut menyemarakkan acara yang bertepatan dengan car free day di Jalan Sudirman-Thamrin pada Minggu (12/3/2023).
”Kami berangkat pagi-pagi dari rumah, karena bertugas menyebarkan selebaran teks lagu Pemilu dan mengajak warga bernyanyi bersama,” ujar pegiat Kumpulan Bunda Jakarta Utara, Maryam melalui keterangan tertulis.
Peserta pawai melakukan arak-arakan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di sebelah Stasiun Kereta Api Sudirman. Iring-iringan itu menyanyikan lagu Mars Pemilu dengan diselingi Sholawat Nabi dan beberapa lagu tradisional.
Para pengunjung car free day juga disebutnya antusias mengambil foto, video, dan selebaran teks lagu Mars Pemilu, serta ikut bernyanyi bersama.
Maryam menyampaikan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk mengingatkan publik bahwa waktu pelaksanaan Pemilu 2024 kian dekat. Karena itu, segenap warga diminta memastikan tidak kehilangan hak pilihnya, sehingga dapat terlibat dalam upaya perbaikan kehidupan Indonesia secara demokratis.
”Para peserta merasa bahwa lagu Mars Pemilu 1971 lebih gampang diingat sehingga menjadi pengingat datangnya Pemilu, dibandingkan lagu-lagu Pemilu lain yang muncul belakangan. Anak-anak muda yang sebelumnya hanya kenal samar-samar pun bisa cepat hafal,” ucapnya.
Baca Juga: Walau Diuntungkan dengan Proporsional Tertutup, Gerindra Tegaskan Dukung Proporsional Terbuka
Sementara itu, di Semarang, Brebes dan Jombang, kegiatan serupa dilakukan dengan menyanyikan Mars Pemilu bersama dengan diringi alat musik seadanya. Meskipun demikian, ketertarikan warga untuk ikut terlibat menyanyikan lagu tersebut cukup tinggi.
Selain bernyanyi bersama, acara yang digelar di jantung kota Semarang, Simpang Lima, juga diselingi perbincangan antara kelompok pemrakarsa acara dengan anak-anak muda yang berjalan-jalan di sekitar lokasi car free day. Umumnya, para pegiat menanyakan sejauhmana pengetahuan kelompok milenial itu tentang Pemilu 2024.
”Saya sebelumnya tidak kapan persisnya hari dan bulan penyelenggaraan Pemilu. Dengan adanya kegiatan ini, saya jadi tahu coblosan nanti itu di hari Rabu. Syair lagu Mars Pemilu mulai melekat di kepala saya, pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya,” ujar Putri, pengunjung dari Kampung Hutaman, Semarang.
Beberapa warga yang hadir juga tampak bersemangat menyanyikan lagu Mars Pemilu. Staf Dinas Peternakan Jombang, Agus (51) menyebut lagu ciptaan Mochtar Embut itu berhasil membangun suasana kebersamaan dan kegembiraan.
”Pemilu seharusnya memang menjadi kegiatan riang gembira, tanpa kekuatiran apalagi ketakutan,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan