Suara.com - Oesman Sapta Odang selaku Ketua Umum Partai Hanura dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan. Pemanggilan ini diduga ada kaitannya dengan reshuffle kabinet.
Setelah pertemuan itu, Oesman menegaskan pertemuan tertutup itu berlangsung selama satu jam. Oesman juga berkata sudah lama berencana menemui Presiden Joko Widodo.
"Cuma satu jam. Enggak ada yang penting, enggak ada yang dibicarakan menyangkut masalah politik kayak apa," jelas Oesman, Rabu (15/3/2023).
Oesman membantah pertemuan tersebut berkaitan dengan isu perombakan kabinet. Tawaran yang diberikan kepadanya justru tawaran buka puasa dan tertawa begitu saja.
"Ketawa kakak kikik. Ketawa kakak kikik. Kan saya kalau ketemu presiden begitu saja. Nggak ada yang penting, ndak ada yang dibicarakan yang menyangkut masalah-masalah apalah politik kek apa. Nggak," tuturnya.
"Tawaran? Oh, ada ada tawaran buka puasa. Benar ikut ya, nanti saya undang buka puasa ya," tambah OSO.
Berkaitan dengan itu, berikut rekam jejak Oesman Sapta Odang yang diduga ditawari kursi menteri.
Oesman Sapta Odang merupakan sosok kelahiran Sukadana, Kayong, Kalimantan Barat pada 18 Agustus 1950. Oesman lahir dari pasangan Odang dari Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid asal Solok, Sumatera Barat.
Oesman Sapta Odang memang sudah sejak kecil aktif dalam berbagai kegiatan seperti olahraga otomotif, dan menjadi juara balap mobil tingkat nasional dan internasional. Kejuaraan tersebut seperti Juara I Balap Mobil Nasional kelas 1.300 cc (1974), Juara III Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1.600 cc (1983), Juara II Kejuaraan Balap Mobil Internasional 1.300 cc di Penang (1984), dan Juara I Kejuaraan Balap mobil Internasional 1.300 cc di Batu Tiga (1985).
Baca Juga: Mentan SYL Ungkap Jokowi Beri 'Deadline' 3 Bulan Buat Atasi Masalah Ini
Selain itu, Oesman Sapta Odang juga dikenal sebagai pebisnis pemilik OSO Group yang berdiri pada 2000. Perusahaan itu memiliki 13 unit bisnis yang bergerak di bidang percetakan, air mineral, pertambangan, perkebunan, transportasi, properti, komunikasi, dan perhotelan.
Oesman Sapta Odang juga pernah menjabat sebagai Komisaris Lion Air. Kemudian setelah sukses di dunia bisnis, ia terjun ke dunia politik.
Nama Oesman Sapta Odang mulai muncul saat ia menjadi wakil Ketua MPR pada 1999 hingga 2004. Sebelumnya menjabat sebagai anggota MPR wakil utusan daerah.
Kemudian, Oesman Sapta Odang turut berpartisipasi dalam pilkada Provinsi Kalimantan Barat sebagai calon Gubernur Kalimantan Barat dan kalah dari pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya.
Karir politiknya semakin terlihat ketika menjadi kader Partai Hanura. Oesman juga diminta secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Hanura 2016 hingga 2020.
Ia juga pernah mendirikan Partai Persatuan Daerah pada 2002 tetapi kemudian berganti menjadi Partai Persatuan Nasional. Kemudian karena partai itu tidak lolos electoral threshold, ia pun bergabung dengan Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura sejak 2016.
Berita Terkait
-
Mentan SYL Ungkap Jokowi Beri 'Deadline' 3 Bulan Buat Atasi Masalah Ini
-
Luhut Bawa Misi dari Jokowi Temui Surya Paloh, Perintah 'Tendang' Anies Baswedan?
-
CEK FAKTA: Surya Paloh Diseret Polisi Usai Fitnah Jokowi dalam Pidato, Benarkah?
-
Terpilih Jadi Ketua MK Lagi, Adik Ipar Jokowi: Jabatan Ini Milik Allah
-
Temui Jokowi di Istana, Oso: Ketawa Kakak Kikik, Gak Ada yang Penting
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO