Suara.com - Dubes Amerika Serikat untuk indonesia, Sung Yong Kim menyebut, aturan lalu lintas seharusnya dipatuhi. Hal ini ia sampaikan usai adanya WNA asal AS yang viral karena melanggar aturan lalin dan membantah polisi.
WNA bernama Bryan itu sebelumnya ngotot tak mau mengikuti arahan dari Kasatlantas Polres Gianyar AKP Muhammad Bhayangkara Putra Sejati saat berkendara di wilayah Catus Pata Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
Aparat sendiri menghentikan turis tersebut karena tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Sung Yong Kim mengaku belum menerima adanya kabar terkait.
Namun demikian, ia menegaskan, semua pihak seharusnya mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor.
Hal serupa juga disampaikan Dubes Rusia, Lyudmila Vorobieva. Ia berharap, visa on arrival (VoA) untuk warga Rusia dan ukraina tidak dicabut buntut tingkah laku warganya yang melanggar hukum di Indonesia.
“Pertama, (usulan pencabutan) visa on arrival dibatalkan atau dicabut. Itu hanya pengajuan atau wacana dari Gubernur Bali. Saya harap keputusan ini tidak diambil,” ujarnya dalam Konferensi Pers dan Mini Expo IRTTIF 2023, dikutip via Antara.
Sementara, saat ini, Kasatlantas Bhayangkara Putra sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi terkait adanya WNA yang melawan petugas tersebut.
Dalam peristiwa tersebut, Bryan juga membentak Kasatlantas Polres Gianyar sehingga membuat Kapolda Bali turut turun tangan.
"Etikanya ini sudah melampaui batas. Mungkin kata-katanya rekan sudah tahu sendiri yang diucapkan," kata Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.
Baca Juga: Catat Tempat Perpanjangan SIM Keliling untuk Warga Bali dan Sekitarnya
Sebelumnya, WNA yang berada di Bali juga sudah disorot akibat sejumlah tingkah laku seenaknya sendiri. Mulai dari melanggar aturan lalu lintas, meawan petugas hingga menyalahgunakan visa.
Para turis asing yang berkelakuan buruk ini juga membuat Gubernur Bali Wayan Koster membuka opsi untuk melarang bule mengendarai sepeda motor di wilayahnya.
Berita Terkait
-
Jadi Tuan Rumah Working Group Meeting ASEAN, Indonesia Sepakat Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Trik Opini di Luar Persidangan, Made "Ariel" Suardana Sarankan Kejati Bali Tahan Tersangka Dugaan Korupsi SPI Unud
-
Mesin ATM di Bali Akan Disetop, Siap-siap Pegang Uang Cash
-
Kejati Bali Tepis Ada Titipan Mahasiswa dari Oknum Jaksa ke Unud: Pasca Menyeruaknya Kasus Dugaan Korupsi SPI
-
Catat Tempat Perpanjangan SIM Keliling untuk Warga Bali dan Sekitarnya
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
Terkini
-
Duga Hina Ponpes Lirboyo Demi Rating, Gus Nadir Semprot Bos Trans7 Andi Chairil: Jahat Sekali Anda!
-
Koperasi Kelola Tambang, Kebijakan Menkop Ferry Juliantono Dinilai Gebrakan Revolusioner, Mengapa?
-
Brigjen Wahyu Yudhayana: Profil dan Biodata Sesmilpres Baru dalam Mutasi TNI
-
Fakta Baru Kematian Terapis 14 Tahun: Dapat Kerja dari TikTok, Tertekan Denda Rp 50 Juta
-
Pramono Anung Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Mulai Januari 2026
-
Modus Kasih Duit, ABG di Cilincing Bunuh Siswi SD usai Dilecehkan: Bantal-Kabel jadi Alat Membunuh?
-
Bocor, Apa Isi Percakapan Prabowo dan Trump yang Jadi Sorotan Media Inggris?
-
Bagaimana Peneliti BRIN Gunakan Data Warna Laut untuk Perkuat Ekonomi Biru, Intip Caranya
-
Keji! Remaja 16 Tahun di Cilincing Bunuh dan Lecehkan Bocah SD, Modusnya Janjikan Baju Baru
-
Cak Imin Ungkap Realitas Pesantren: Mayoritas Santri dari Keluarga Miskin, Ijazah Bukan Prioritas