Suara.com - Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding menyoroti masih maraknya konten-konten berbau judi online. Sudding menilai hal itu tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dan penindakan dari pemerintah dan aparat penegak hukum, khususnya kepolisian.
Sudding menyayangkan, lemahnya pengawasan yang berakibat terhadap mudahnya masyarakat dalam mengakses judi online. Padahal akses itu bisa ditutup bila memang pemerintah dan aparat benar-benar melakukan penindakan.
"Ketika misalnya aparat penegak hukum kita betul maksimal pemberantasan judi online, ini saya kira tidak lah begitu sulit karena akses judi online sangat mudah diakses oleh masyarakat. Apalagi pihak kepolisian yang memiliki berbagai sarana dari sisi siber dan sebagainya, pasti sangat mudah dilakukan penindakan tapi ternyata sampai saat ini belum maksimal dilakukan," katanya di Jakarta, Senin (20/3/2023).
Sementara di sisi pemerintah, Sudding menyoroti lemahnya pengawasan konten-konten judi online yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo. Menurut Sudding jumlah konten judi online sudah mencapai puluhan ribu.
Perlu sinergitas antara institusi dan lembaga dalam memberantas judi online. Sudding mengingatkan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal menindak semua hal terkait judi, baik offline maupun online.
"Saya kira ya perlu bersinergi antara Kominfo, BSSN, lalu kemudian siber dari Polri harus saling koordinasi dan sinergi. Dalam konteks ini tidak bisa kita lakukan katakanlah Kominfo melakukan pemblokiran tanpa ada suatu penindaakan," kata Sudding.
Karena itu, ia meminta pemerintah dan aparat benar-benar serius dalam melakukan pengawasan dan penindakan judi online.
Sebab, kalau kejahatan ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan muncul kesan di masyarakat bahwa aparat membekingi bandar judi.
"Kita berharap tak hanya sebatas pembiaran apa yang dilakukan aparat penegak hukum tapi ada kesan jangan sampai ikut membekingi terkait menyangkut keberadaan judi online ini. Sangat kita tidak harapkan," kata Sudding.
"Bahkan dalam beberapa pemberitaan, oknum-oknum kepolisian terlibat di masalah judi online ini, bahkan ada yang bunuh diri karena masalah judi online ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar